tag:blogger.com,1999:blog-18856740039713694002024-03-14T08:16:35.487-07:00the real malayKalamEnauhttp://www.blogger.com/profile/09179848906721128657noreply@blogger.comBlogger40125tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-29322291495285864812012-07-19T15:49:00.000-07:002012-07-19T15:49:50.054-07:00Menghidupkan Gaung, Semangat, & Kebesaran Melayu<div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVnaOcVOTigllemTPebehNkQsnWt-Si3rC7qEX3ZJ9w1LjkURE348CkdeWZ-0wwC-_v_fh7NVhn59CZH8kEk_K-S08xllUljGHsVK5fI6sHeFyzrvWEGtlk-i852GayywXv7KzSV0vykwb/s1600/DSC_0024.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: arial;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5482072109850853362" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVnaOcVOTigllemTPebehNkQsnWt-Si3rC7qEX3ZJ9w1LjkURE348CkdeWZ-0wwC-_v_fh7NVhn59CZH8kEk_K-S08xllUljGHsVK5fI6sHeFyzrvWEGtlk-i852GayywXv7KzSV0vykwb/s320/DSC_0024.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 214px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><b style="font-family: arial;"><i><span lang="IT"><o:p>* </o:p></span></i></b></span><span lang="IT" style="font-family: '; font-size: 100%;">Ekspedisi Kebudayaan 4 Sungai Tahap II Sungai Siak<o:p></o:p></span> </div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IT" style="font-size: 100%;">Pekanbaru (</span><span lang="IT" style="font-size: 100%;">Puskalam)--</span><span lang="IT" style="font-size: 100%;">Tim Ekspedisi Kebudayaan 4 Sungai Tahap II Sungai Siak, hari ini Minggu, 12/6/2010 memulai melakukan perjalanan penelusuran Sungai Siak. Tim yang beranggotakan 8 orang ini akan melakukan ekspedisi selama selama 120 hari yang dimulai dari hulu Sungai Siak di Kampung Tandun dan berakhir di muara Sungai Siak di Bengkalis.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<span lang="IT" style="font-size: 100%;">Ekspedisi Kebudayaan 4 Sungai Tahap II Sungai Siak yang diselenggarakan Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Universitas Riau dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau melului Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kebudayaan ini merupakan lanjutan dari Ekspedisi Kebudayaan 4 Sungai Tahap I Sungai Rokan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 100%;">K</span><span style="font-size: 100%;">egiatan ini </span><span lang="EN-US" style="font-size: 100%;">bertujuan </span><span style="font-size: 100%;">mengumpulkan data otentik tentang khazanah kebudayaan Melayu untuk digunakan dan dimanfaatkan oleh beragam kalangan dari berbagai disiplin ilmu dan keilmuan, pendukung bermacam-macam aktivitas kebudayaan, keberadaannya akan kembali menghidupkan gaung, semangat, dan kebesaran Melayu itu ke permukaan, sekaligus melakukan kampanye penyadaran kepada masyarakat dan individu-individu yang memiliki tanggung jawab pemeliharaan khazanah kebudayaan Melayu.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span style="font-size: 100%;">Ekspedisi Kebudayaan 4 Sungai ini merajut empat isu utama yang berkaitan dengan pembangunan provinsi Riau pada umumnya yang tertuang dalam Visi Riau dan Master Plan Riau 2020, dan Visi serta Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas Riau. Visi Riau yang inti matlamatnya menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan dan ekonomi Melayu di Asia Tenggara tahun 2020, pencapaiannya dituangkan ke dalam <i>grand design</i> Master Plan Riau 2020 yang menempatkan daerah aliran sungai (DAS) sebagai basis pembangunan. Sedangkan visi Universitas Riau, yaitu “menjadi universitas riset sebagai pusat pemeliharaan, penemuan, dan pengembangan IPTEKS untuk mencapai keunggulan” yang mengacu kepada Pola Ilmiah Pokok (PIP) yaitu “<i>pengembangan wilayah perairan</i>,<i> nilai-nilai Kebudayaan, moral, dan peradaban yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Riau dan Indonesia khususnya, dan umat manusia umumnya, pada tahun 2020</i>”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">Baik Visi dan Master Plan Riau 2020, maupun Visi dan Pola Ilmiah Pokok Universitas Riau itu menempatkan “sungai sebagai <i>focal point</i>. Persoalannya adalah sudah seberapa luas dan dalam ”sungai” di Provinsi Riau diketahui, baik sebagai ruang alamiah, ekonomi, realitas kehidupan, maupun kebudayaan dan peradaban. Dalam konteks kebudayaan dan peradaban saja, misalnya, data yang mendukung pengetahuan dan pemahaman kita amatlah terbatas, berbanding terbalik dengan kepercayaan akademik kita tentang peran sungai-sungai yang ada di Riau dalam dinamika kebudayaan, peradaban, dan ekonomi di rantau ini. Khazanah kebudayaan Melayu tradisional yang pernah dan masih ada di tengah-tengah kehidupan orang/masyarakat Melayu di perkampungan di daerah aliran sungai di Riau juga semakin terancam oleh pergeseran orientasi transportasi (dari air ke jalan).<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">Bahwasanya hampir secara keseluruhan dari khazanah kebudayaan tradisional Melayu yang terdapat di kampung-kampung, di ladang-ladang, di rumah-rumah hunian yang terpencil yang ada di sepanjang rantau Sungai Siak terancam keberadaannya, sehingga perlu dilakukan pekerjaan mengumpulkan dokumentasi sebelum khasanah kebudayan dan peradaban itu punah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">Secara ringkas, ada beberapa permasalahan penting tentang khazanah kebudayaan Melayu yang ada saat ini, yaitu:<o:p></o:p></span></div><div></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 50pt; text-align: justify; text-indent: -32pt;"><span style="font-size: 100%;"><i>1.</i></span><span style="font-size: 100%;"> <i>Banyaknya khazanah kebudayaan Melayu tersebut berada di pelosok-pelosok atau di tempat-tempat yang sulit terjangkau, sehingga kemungkinan ter-cover-nya atau terdokumentasikannya amat kecil, sedangkan apabila memang belum pernah tersentuh oleh para peneliti sebelumnya, dikhawatirkan akan hilang dan tidak akan pernah lagi diketahui untuk selamanya.<o:p></o:p></i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 50pt; text-align: justify; text-indent: -32pt;"><span style="font-size: 100%;"><i>2. Banyaknya khazanah kebudayaan Melayu tersebut yang hilang, rusak, punah, diperjualbelikan, dicuri, dihancurkan dll. sehingga kejadian-kejadian dan kegiatan tersebut amat sangat merugikan mengurangi keseimbangan alam kebudayaan Melayu.<o:p></o:p></i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 50pt; text-align: justify; text-indent: -32pt;"><span style="font-size: 100%;"><i>3. Faktor kemiskinan amat sangat berpengaruh terhadap pemeliharaan khazanah kebudayaan tersebut, maka seharusnya ada data tentang pemilik, kondisi, dan keberadaan khazanah kebudayaan tersebut.<o:p></o:p></i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 50pt; text-align: justify; text-indent: -32pt;"><span style="font-size: 100%;"><i>4. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memelihara khazanah kebudayaan yang dimilikinya.<o:p></o:p></i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 50pt; text-align: justify; text-indent: -32pt;"><span style="font-size: 100%;"><o:p> </o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">Berkenaan dengan banyaknya khazanah kebudayaan Melayu yang saat ini hilang, rusak, terancam keberadaannya, tidak <i>ter-cover, </i>tersembunyi dan tidak terungkap ke permukaan, maka perlu dilakukan aksi berupa <i>pekerjaan-pekerjaan pelestarian, inventory, dokumentasi, dan kampanye untuk perlindungan</i>. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 50pt; text-align: justify; text-indent: -32pt;"><span style="font-size: 100%;"><i>1.<b> Penulisan dan pencatatan khazanah kebudayaan Melayu</b></i><i>, dilakukan langsung oleh peneliti di lapangan, berupa catatan flsik, catatan usia, kepemilikan dan keistimewaan khazanah kebudayaan tersebut.<o:p></o:p></i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 50pt; text-align: justify; text-indent: -32pt;"><span style="font-size: 100%;"><i>2.<b> Rekam audio</b></i><i>, merekam langsung suara-suara percakapan, nyanyian, musik, suara-suara alam, fauna dll., dengan menggunakan Digital Voice Recorder. Hasil rekaman suara tersebut amat sangat menentukan kebahasaan dan otentiknya sebuah khazanah penelitian, rekaman suara tersebut nantinya juga bisa dipakai sebagai ilustrasi pendamping data tulisan tentang kebudayaan, serta untuk berbagai keperluan lainnya.<o:p></o:p></i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 50pt; text-align: justify; text-indent: -32pt;"><span style="font-size: 100%;"><i>3.<b> Dokumentasi audio visual</b></i><i>, pengambilan gambar citra bergerak dengan menggunakan kamera Video, untuk kemudian diolah menjadi karya film dokumeter.<o:p></o:p></i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 50pt; text-align: justify; text-indent: -32pt;"><span style="font-size: 100%;"><i>4. <b>Penentuan titik-titik koordinat geografls</b></i><i>, situs-situs, negeri-negeri, dan kampung-kampung menggunakan GPS. Data ini amat sangat berguna untuk menentukan titik-titik koordinat situs yang akurat sehingga jelas letak posisinya di dalam peta.<o:p></o:p></i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 50pt; text-align: justify; text-indent: -32pt;"><span style="font-size: 100%;"><i>5. <b>Penulisan buku</b></i><i>, adalah sebuah pekerjaan yang penting agar khazanah kebudayaan tersebut dapat dibaca dan dipelajari oleh berbagai kalangan. Buku yang telah ditulis tersebut tahap selanjutnya dicetak dan didistribusikan sehingga sampai kepada beragam kalangan dengan harapan bahwa keberadaan kebudayaan Melayu diketahui dan kembali dikenal sehingga keberadaannya benar-benar eksis dan terpelihara melalui bantuan informasi buku.<o:p></o:p></i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 50pt; text-align: justify; text-indent: -32pt;"><span style="font-size: 100%;"><i>6. </i><b><i><span lang="EN-US">Sosialisasi Pemahaman Kebudayaan</span></i></b><i>, pekerjaan menyebarluaskan informasi serta penyadaran bagi perlindungan khazanah kebudayaan Melayu kepada masyarakat luas agar kembali memiliki kesadaran melindungi dan melestarikan aset kebudayaan tradisional Melayu.<o:p></o:p></i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 50pt; text-align: justify; text-indent: -32pt;"><span style="font-size: 100%;"><o:p> </o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">Pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas amat sangat penting dilakukan untuk menyadarkan dan memberikan pencerahan pada generasi penerus bangsa Melayu untuk bisa menumbuhkan kecintaan pada kebudayaan Melayu.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"><o:p> </o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">Kegiatan Ekspedisi Kebudayaan 4 Sungai ini berlangsung dalam empat tahap, yaitu Tahap I di Sungai Rokan (2009), tahap II di Sungai Siak (2010), tahap III di Sungai Kampar (2011) dan tahap IV di Batang Kuantan/Sungai Indragiri (2012). <o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><o:p> </o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">Pekerjaan selama Ekspedisi Kebudayaan 4 Sungai (Tahap II Sungai Siak) ini dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut: <o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Pendokumentasian di aliran sungai Siak melalui transportasi air maupun darat;<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Mendatangi rumah-rumah dan individu perorangan untuk mendapatkan data secara langsung.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Mengumpulkan data tersebut dalam kelompok-kelompok yang telah ditentukan.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">4. Seleksi foto-foto dan olah photografi di studio.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">5. Menulis semua data hasil rekaman menjadi data tulisan dan pangkalan data.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">6. Penulisan buku, layout, dan desain grafis.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;">7. Penerbitan.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 100%;"><o:p> </o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">Output</span><span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> dari kegiatan ini akan menghasilkan</span><span style="font-size: 100%;">:</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">1. Data khazanah kebudayaan Melayu yang ada di sepanjang aliran sungai Siak, berupa data asli penelitian, fotografi, data rekam suara, dan data videografi.</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">2.</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">Karya-karya photografi tentang alam dan kebudayaan Melayu, karya tersebut bisa dipakai untuk memperkenalkan eksistensi kebudayaan Melayu, bisa pula dipakai sebagai penunjang kepentingan seni, komunikasi, disain, pendidikan dan pengajaran.</span><span style="font-size: 100%;"> </span><span style="font-size: 100%;">3. Terkumpulnya data yang autentik dan berkualitas sehingga bisa didirikan ‘bank data kebudayaan Melayu’ khas Riau terlengkap se Asia/Tenggara, yang menyediakan data tentang alam, manusia dan budaya Melayu dalam bentuk teks, rekaman suara, photografi, peta, dll.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"> Dan </span><span style="font-size: 100%;">4</span><span lang="EN-US" style="font-size: 100%;">. </span><span style="font-size: 100%;">Terbitnya buku-buku yang memuat segala catatan, keterangan, ulasan, photografi, dan videografi tentang kebudayaan Melayu.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 100%;">Jalur ekspedisi Sungai Siak adalah menyelusuri kampung-kampung disepanjang aliran Sungai Siak termasuk kampung-kampung yang dilalui oleh anak-anak Sungai Siak. <o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><o:p> </o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;"><b>Target Data Secara Umum</b></span><span style="font-size: 100%;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">A. Bahasa<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 27pt; text-align: justify; text-indent: -4pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Pepatah peribahasa, ungkapan, kata berkait, petatah petitih dll.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 27pt; text-align: justify; text-indent: -4pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Sastra dan sejarah lisan;<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 27pt; text-align: justify; text-indent: -4pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Nyanyian, dendang, timang, koba;<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 27pt; text-align: justify; text-indent: -4pt;"><span style="font-size: 100%;">4. Cerita rakyat, legenda, dongeng dll.</span><span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 27pt; text-align: justify; text-indent: -4pt;"><span lang="EN-US" style="font-size: 100%;"><o:p> </o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 22.7pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">B. Perkakas<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Alat ke air; lukah, tempuling, kail, bolek, sindiran dll<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Alat ke hutan; tombak, jerat, parang, senapan dll<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Alat ke Ladang; tajak, kedong, beliung dll<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">4. Alat-alat beradat; tepak, tunggul, sirih dll<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">5. Senjata-senjata tradisional<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">6. Dll.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 22.7pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">C. Sosial budaya (siklus kehidupan)<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Menikah<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Lahir<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Besar<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">4. Tua<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">5. Meninggal<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">D. Seni Rupa<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Ukiran<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Anyaman<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Lukisan<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">4. Gambar<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">5. Rajah<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">6. Dll.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">E. Kepercayaan<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Jampi<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Mantra<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Doa<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">4. Benda-benda; geliga, batu, keris, tangkal<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">5. Dll.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">F. Flora<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Makanan pokok<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Obat-obatan<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Dll.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">G. Fauna<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Binatang peliharaan<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Binatang liar<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Binatang keramat<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">4. Dll. <o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">H. Manusia<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Karakter<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Sifat<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Tokoh-tokoh dahulu hingga sekarang <o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">I. Agama<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Islam<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Aliran-aliran<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Dll.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">J. Bangunan/arsitektur<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Rumah adat<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Istana<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Rumah tradisional<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">4. Benteng, pekuburan<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">5. Dll. <o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">K. Persukuan<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Raja dan bangsawan<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Suku-suku asli<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Suku-suku pendatang <o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">L. Tempat<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Tempat bersejarah<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Negeri-negeri<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Tempat wisata<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">4. Jirat dan tempat keramat<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">5. Dll.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">M. Pencak Silat<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Aliran<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Gelanggang<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Tokoh pendekar<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">4. Dll.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%;">N. Permainan<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">1. Gasing<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">2. Congkak<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">3. Statak<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">4. Galah Panjang<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.5pt; text-align: justify; text-indent: -22.7pt;"><span style="font-size: 100%;">5. Dll.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: arial; text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; line-height: 115%;">O. Makanan dan masakan khas Melayu</span><span lang="EN-US" style="font-size: 100%; line-height: 115%;">.<o:p></o:p></span><span lang="EN-US" style="font-size: 100%; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-31436814570665553122010-03-23T07:50:00.000-07:002010-03-23T08:02:40.853-07:00Orang Kuantan adalah Orang Melayu<span style=";font-family:arial;font-size:100%;" ><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHeNpGSVs2m8MexQb1vSKH6Hn_d1tfAIo8IUjOej0QetCkVvh8gh8NGNuhig0nMCd_v4LZclxYIaEj2m1cyULY7AwvG2GF1K8ahP-69zu2u6GCX59yEoaysr3reuysMsac_T4JU4kr2T_z/s1600-h/Candi+Sintong+di+Pinggir+Sungai+Rokan.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 256px; height: 170px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHeNpGSVs2m8MexQb1vSKH6Hn_d1tfAIo8IUjOej0QetCkVvh8gh8NGNuhig0nMCd_v4LZclxYIaEj2m1cyULY7AwvG2GF1K8ahP-69zu2u6GCX59yEoaysr3reuysMsac_T4JU4kr2T_z/s320/Candi+Sintong+di+Pinggir+Sungai+Rokan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5451843679803952850" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Oleh: Derichard H. Putra, dkk</span><br /></span><div style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-US"><br />Berbagai penelitian arkeologi, etnolinguistik, hingga kebudayaan di seluruh dunia mengatakan bahwa orang Kuantan adalah Melayu. Ketika gelombang arus migrasi pertama sekitar 1000 tahun SM orang Melayu masuk ke nusantara mereka mendiami pesisir Pulau Sumatra, kemudian mereka mulai masuk secara evolusi ke pedalaman, singgah di berbagai pinggiran sungai di sepanjang 4 sungai di Riau, yaitu </span></span><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-US">Sungai Indragiri/Kuantan, Siak, Kampar, dan Rokan. Orang ini saat ini disebut dengan proto Melayu (Melayu Tua), dan sekarang disebut pula dengan masyarakat suku Asli, seperti Talang Mamak, Sakai, Bonai, Akit, Duanu, dll. Setelah bermastutin di tepi-tepi sungai mereka terus merasuk masuk ke hulu. Khusus di Indragiri mereka singgah dan bermastautin di Kuantan, dan seterusnya sampai</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-US"> pula di Minangkabau. <o:p></o:p></span></span></div> <p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-US">Setelah itu terjadi lagi gelombang kedua arus masuk ke Nusantara dan melakukan perjalanan dengan proses evolusi m</span></span><span style="font-size:100%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq3LgxrM6bU1jppvENljzx4Dm_bqn7wHr6-0tndlf3LS1AwyZqz7yA8skv6YtMFX8dlpLaP-ceuNwuXoeAPe3qcwENdLtuauFCkOPqGgSKwAunuPmMjmqzWe66iSsPhgfTzlp2owNpS16D/s1600-h/Tempat+Situs+Candi+di+Padang+Candi+di+Pinggi+Sungai+Kuantan+Cerenti.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 262px; height: 175px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq3LgxrM6bU1jppvENljzx4Dm_bqn7wHr6-0tndlf3LS1AwyZqz7yA8skv6YtMFX8dlpLaP-ceuNwuXoeAPe3qcwENdLtuauFCkOPqGgSKwAunuPmMjmqzWe66iSsPhgfTzlp2owNpS16D/s320/Tempat+Situs+Candi+di+Padang+Candi+di+Pinggi+Sungai+Kuantan+Cerenti.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5451844035731640178" border="0" /></a></span><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-US">e</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-US">mudiki sungai. Sebagian singgah di rantau-rantau sungai di Riau dan sebagian lagi bermukim hingga di Pagaruyung. Orang-orang ini kemudian dikenal dalam ilmu kebudayaan sebagai <i style="">deutro Melayu</i> (Melayu Muda). Bukti sejarah dalam peristiwa ini begitu banyak, mulai situs-situs candi hindu hingga budha. Di sepanjang sungai </span></span><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-US">Indragiri/batang Kuantan terdapat tidak kurang dari 3 situs candi yang diperkirakan umurnya lebih dari 2000 tahun yang lalu. Di sungai Rokan menurut penelusuran Tim Ekspedisi Kebudayaan 4 Sungai (Tahap I Sungai Rokan) ada lebih dari 10 situs mahligai yang ditemukan dan diperkirakan umurnya lebih tua dari candi Muara Takus. Yang paling menonjol memang Candi Muara Takus yang berdiri sebelum kerajaan Sriwijaya lahir. Tim ekspedisi itu mencatat seni ukir yang terdapat di sepanjang sungai Rokan juga menunjukkan lebih tua dibandingkan dengan seni ukir di Minangkabau.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></span></p> <p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-US">Menurut Tambo kenegerian Cerenti</span><span style="" lang="AF">, salah satu puak yang mendiami Rantau Kuantan, suku-suku yang mendiami kenegerian Cerenti itu, adalah keturunan dari nenek moyang mereka yang mendiami Semenanjung Melaka. Kemudian pindah ke Deli, tetapi karena adanya terjadi suatu peperangan Raja Deli dengan Raja Bugis, mereka migrasi pula ke Sumatera bagian tengah, sebagian ke Minangkabau sebagian ke Siak Sri Indrapura. Suku yang pindah ke Minangkabau dipimpin oleh Raja Mahkota. Raja Mahkota ini tidak berfungsi sebagai raja sebab ia dalam perantauan. Sedangkan yang pindah ke Siak Sri Indrapura disambut dengan baik oleh rajanya, bahkan ada di antara mereka diangkat menjadi panglima raja Siak Sri Indrapura. Ihwal Raja Mahkota beristrikan Putri Kembang melahirkan dua orang anak dan yang tua adalah perempuan bernama Putri Hijau dan yang kedua laki-laki bernama Putra Hutan. <o:p></o:p></span></span></p> <p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="AF">Beberapa lama mereka mendiami Minangkabau. Raja Mahkota pun mulai berkuasa di daerah kecil yang ia diami, hingga Raja Mahkota meninggal dunia. Istri, anak dan orang-orang sesukunya meninggalkan daerah itu, kemudian hijrah ke Siak Sri Indrapura. <o:p></o:p></span></span></p> <p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="AF">Di Siak, Putri Kembang dan rombongan berkumpul kembali dengan kelompok yang menuju Siak setelah bertahun-tahun mereka berpisah. Putri Kembang dilamar Raja Siak Sri Indrapura, tetapi lamaran Raja Siak itu ditolaknya, sebab beliau tidak sudi menjadi istri dari Raja Siak. Penolakan itu mengakibatkan Raja Siak marah, dan menyeret Putri Kembang ke penjara seumur hidup. Tindakan Raja Siak tidak disenangi Panglima yang sudah diangkatnya, sehingga terjadilah peperangan antara Panglima Raja Siak dengan Raja Siak. Akhirnya, untuk menghindari pertumpahan darah yang lebih besar rombongan Panglima menghindar menuju Kerajaan Indragiri hingga sampailah ke suatu tempat yang kelak bernama Cerenti. <o:p></o:p></span></span></p> <p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="AF">Hal ini didukung oleh banyaknya pendapat budayawan yang mengatakan bahwa raja-raja Pagaruyung berasal dari Rantau Kuantan yang terjadi lebih dari 1500 tahun yang lalu. <o:p></o:p></span></span></p> <p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="AF">Baik Melayu Tua maupun Melayu Muda memakai sistem keturunan matrilineal (garis keturunan ibu). Setelah Islam masuk diperkirakan abad ke-13 Melayu di Riau terutama yang mendiami pesisir Sumatra menerima peradaban Islam yang memakai sistem patrilineal. Karena memang kebudayaan Melayu itu sangat terbuka dan menerima Islam sepenuhnya. Namun, di banyak rantau di hulu sungai di Riau hingga Sumatra Barat pengaruh sistem yang islami ini diterima dengan berbagai rumusan baru, seperti <i style="">tali berpilin tiga</i> atau <i style="">tiga tunggu sejerangan</i>, dst. <o:p></o:p></span></span></p> <p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-US">Pada abad ke-13 itu pula, ketika Islam masuk ke Sumatra tidak hanya agamanya di terima dengan sepenuh hati tetapi juga peradaban Islam dihayati dengan baik. Gelombang pertama <i style="">literacy</i> Jawi (Arab Melayu) pun masuk dan dipakai dengan amat mesra. Tradisi keberaksaraan ini sangat merasuk kepada para ahli di Minangkabau waktu itu. Mereka pun mulai terpengaruh membuat sejarah dan syiarah, Mereka menyusun tambo-tambo di rantau Minangkabau. Perantau-perantau Minangkabau yang suka merantau menjalarkan keterampilan mereka membuat tambo dengan Minangkabau sebagai kiblat mereka. Jadi, saat ini memang banyak tambo-tambo yang berasal dari Kuantan terdapat kata Minangkabau di sana. Dari sekian banyak itu, disertakan di sini ringkasan Tambo Cerenti seperti yang ditulis di atas.<o:p></o:p></span></span></p> <p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-US">Jadi, tulisan ini menyimpulkan bahwa tidak benar bahwa </span><span style="">Orang Kuantan adalah Orang Minang</span><span style="" lang="EN-US">kabau, yang benar adalah orang Kuantan merupakan orang Melayu Kuantan, dan nenek moyang orang Minangkabau berasal dari ras yang sama dan dulunya juga pernah berasal dari Kuantan, Kampar, dsbnya. di Riau. Ihwal adat istiadat yang memakai system kekuasaan matrilineal (garis keturunan kekerabatan seperti Minangkabau itu bukan pemilik tunggal Minangkabau karena memang kebudayaan Melayu yang paling tua sebelum Islam masuk nenek moyang orang Melayu memang memakai system matrilineal. Di Kuantan dan di berbagai wilayah budaya di Riau lainnya juga memakai system yang sama, Islam lah yang mengubah peradaban ini ke garis keturunan sebelah ke laki-laki.<o:p></o:p></span></span></p> <p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-US">Perlu diketahui dalam sejarah Melayu, <i style="">Sulalatus Salatin</i> menyebutkan Wan Seri Bani pernah berkuasa dan saat itu system matriarkhat (pengambilan keputusan di tangan perempuan) pernah berlaku juga untuk beberapa abad di situ. Dan, bersambung hingga kepada kekuasan Engku Puteri. [rich-the real malay].<o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-88955421953220578172010-03-18T04:22:00.000-07:002010-03-18T04:37:26.967-07:00Kelapa Sawit Penyebab Utama Banjir dan Kemarau<div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Workshop Ekspedisi Kebudayaan 4 Sungai</span><span style="font-weight: bold;font-family:arial;" ><br /><br /></span></span><span style="font-size:100%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ7JLUTnwbwqo26QxD42iVUulMC_Z9XsxV8YOFsUTfQWkHVd_9XnCImJ0uwspMXvSybhzm3-Zk_fW6BZ2BoSugUqxD4YGMqOAJ18ED6vxeyaKjn3T9Glvz7DdCqGQuwhDbXqyM-wsFC3KM/s1600-h/Sawit.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 287px; height: 191px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ7JLUTnwbwqo26QxD42iVUulMC_Z9XsxV8YOFsUTfQWkHVd_9XnCImJ0uwspMXvSybhzm3-Zk_fW6BZ2BoSugUqxD4YGMqOAJ18ED6vxeyaKjn3T9Glvz7DdCqGQuwhDbXqyM-wsFC3KM/s320/Sawit.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449934307853068978" border="0" /></a></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">PEKANBARU (Pusk</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">alam)--Kelapa sawit (</span><i>Elaeis) </i></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">bisa dikatakan sebagai kambing hitam penyebab utama banjir</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"> dan kekeringan yang terjadi di Riau, hal ini disebabkan sifat kelapa sawit yang tidak menyerap air hujan ketika terjadi musim penghujan, dan menyerap cadangan air bawah tanah ketika terjadi musim kemarau.<br /><br /></span><span style="font-family:arial;">Hal ini dikatakan ahli lin</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">gkungan hidup Universitas Riau Prof Dr Ir H Adnan Kasry dalam workshop Ekspedisi Kebudayaan 4 Sungai (Sungai Si</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">ak) yang ditaja Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Universitas Riau, Rabu (18/3) di gedung FKPMR Pekanbaru.</span><br /></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /></span><span style="font-family:arial;">Lebih lanjut ketua Forum Daerah Aliran Sungai Siak (FORDAS Siak) ini menuturkan, kelapa sawit merupakan tumbuhan monokotil (berakar serabut) sehingga air hujan yang melimpah tidak terserap ke dalam tanah dan hanya mengalir di daratan menuju aliran sungai, air yang mengalir tersebut akan membawa zat hara dan mengendap di dasar sungai. Akibatnya, tanah akan menjadi gersang dan sungai akan semakin dangkal. Dan bila musim kemarau, kelapa sawit akan menyerap cadangan air bawah tanah dengan jumlah yang besar untuk memenuhi kebutuhannya agar bisa bertahan hidup dan berbuah. Berbeda halnya dengan tumbuhan dikotil (berakar tunggal), tumbuhan ini akan menyerap air hujan ke dalam tanah dan menyimpannya diruang-ruang bawah tanah di dekat akar tunggalnya, dan bila musim kemarau tumbuhan dikotil akan melepaskan cadangan airnya sehingga sungai dan sumur-sumur yang ada disekitarnya tidak akan kekeringan.<br /><br /></span><span style="font-family:arial;">“Saya selalu dibilang orang bahwa saya adalah anti kelapa sawit, tetapi sejatinya bukan, kelapa sawit memang tidak bersahabat dengan lingkungan”, ujarnya.<br /><br /></span><span style="font-family:arial;">Sekretaris Senat Universitas Riau ini menjelaskan, selama ini sungai-sungai di Riau khususnya Siak mengikuti pola sungai pada umumnya, dimana setiap tahun selalu tejadi banjir musim penghujan dan bajir besar (bandang) mengikuti pola 10, 20, 50 atau 100 tahunan, tapi saat ini pola banjir mulai berubah dan semakin tidak teratur bahkan tidak bisa diramalkan. Setiap tahun selalu terjadi banjir bandang yang menimbulkan kerugian besar yang berdampak pada kegiatan perekonomian masyarakat. Sebaliknya pada musim kemarau, debit air menjadi kecil dan menyebabkan sangat terganggunya penyuplaian bahan baku air minum bagi masyarakat, kematian ikan secara massal, terganggunya alur pelayaran, semakin suburnya tumbuhan enceng gondok, dan semakin melebarnya abrasi pinggir sungai.<br /><br /></span><span style="font-family:arial;">“Warga Pekanbaru sumber kehidupannya ada di Sungai Siak, jika sungai ini kering atau tercemar dipastikan sumur-sumur warga juga akan kering atau tercemar”.<br /><br /></span><span style="font-family:arial;">Sebagai solusinya, lanjut guru besar Universitas Riau ini, pemerintah harus membuat arah kebijakan yang jelas tentang Daerah Aliran Sungai (DAS), salah satunya dengan menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). [rich-the real malay]</span><br /></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-25543529969552986522009-11-16T18:17:00.000-08:002009-11-16T18:28:32.215-08:00Tim Muhibah Universitas Riau ke Malaysia dan Thailand<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkVZrlEbI1Hzd75qyu8E02TIWNAQdZh0d4cXbvJnbJVMZc9KGlIJAbWe2JESydAjeF55OdzEK-zjgcUmAcSXta30HvXvu94h56ShKCf9ErmgJ2I5bLeG3mbUwS69g1A5NeC2OuZtZjqDLP/s1600/fotografer+ARZA+AIBONOTIKA+syair+pengantar+pertunjukan+Koba+di+Prince+of+Songkla+University+THAILAND.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkVZrlEbI1Hzd75qyu8E02TIWNAQdZh0d4cXbvJnbJVMZc9KGlIJAbWe2JESydAjeF55OdzEK-zjgcUmAcSXta30HvXvu94h56ShKCf9ErmgJ2I5bLeG3mbUwS69g1A5NeC2OuZtZjqDLP/s320/fotografer+ARZA+AIBONOTIKA+syair+pengantar+pertunjukan+Koba+di+Prince+of+Songkla+University+THAILAND.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5404891830856441730" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;font-family:Arial;" >Memperoleh Dukungan Luas dan Inspirasi di Tiga Tempat</span><b style=""><span style="font-family:Arial;"><o:p></o:p></span></b><span style="font-family:Arial;"><br /><br /></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;">Tim Muhibah Universitas Riau pada Sabtu Malam (31/10) kembali ke tanah air setelah<span style=""> </span>mengadakan pementasan di tiga tempat, yaitu Universiti Malaya Kuala Lumpur, Universiti Utara Malaysia Kedah, dan Prince of Songkla Universiti (PSU), Patani </span><st1:country-region><st1:place><span style="font-family:Arial;">Thailand</span></st1:place></st1:country-region><span style="font-family:Arial;">. Ketiga tempat itu tercatat lebih dari 1500 penonton menyaksikan seni kampung Riau dan memperoleh sambutan meriah.<o:p></o:p></span><span style="font-family:Arial;"><br /><br />Selanjutnya di hari pertama Senin, 26 Oktober 2009 tim muhibah tampil perdana di Universiti </span><st1:place><span style="font-family:Arial;">Malaya</span></st1:place><span style="font-family:Arial;"> (UM). Lebih dari 500 orang penonton membanjiri arena pentas (panggung) yang telah dipersiapkan panitia disana. Dan mereka menyatakan salut, atas penampilan yang telah mereka saksikan. Dengan berbagai ungkapan, haru dan senang yang menyebutkan keceriaan mereka rasakan. Karena tim berhasil membawakan kesenian tradisi yang saat ini masih mengakar di Riau-Indonesia. Siangnya, Selasa 27 Oktober 2009 dilanjutkan dengan seminar yang mengupas seputar kesenian, kebudayaan kedua daerah. Seminar yang dihadiri budayawan Riau H Tennas Effendi, Al-azhar, Elmustian Eahman, Abdul Jalil, Alvi Puspita dan Amirullah. Sementara dari pihak UM disampaikan dua pembicara yang membentangkan dua topik yakni tentang pantun dan alat musik gambus.<o:p></o:p></span><span style="font-family:Arial;"><br /><br />Pembantu Rektor III Universiti Utara </span><st1:country-region><st1:place><span style="font-family:Arial;">Malaysia</span></st1:place></st1:country-region><span style="font-family:Arial;">,<span style=""> Mohd Zaini</span></span><span style="font-family:Arial;"> dalam sambutan perpisahan menyatakan, seni kampong yang sudah dipersembahkan oleh Universitas Riau menjadi inspirasi bagi kami untuk membina kesenian kampong yang ada di </span><st1:country-region><st1:place><span style="font-family:Arial;">Malaysia</span></st1:place></st1:country-region><span style="font-family:Arial;"> dan mengangkatnya ke taraf internasional. Pertunjukkan kedua ini berlangsung di kampus Universiti Utara Malaya (UUM) berlangsung Rabu, 28 Oktober 2009 tepat pada pukul 20.00 waktu setempat.<o:p></o:p></span><span style="font-family:Arial;"><br /><br />‘’Kami juga akan menjemput Tim Muhibah tahun depan untuk meraikan kompokesyen (wisuda).<span style=""> </span>Kami menilai persembahan Tim Muhibah Universitas Riau ini sangat layak ditonton oleh sultan Kedah. Katanya menilai untuk memberi ukuran seni tinggi pada kesenian Melayu’’. Paparnya.<br /><br /></span><span style="font-family:Arial;">Kamis, 29 Oktober 2009 tim kembali tampil di Prince of Songkla University (PSU) Patani Thailand, meski di tengah kondisi yang mencekam karena komplik di selatan Thailand yang memanas, pertunjukan Tim Muhibah dihadiri lebih dari 1000 penonton. Mereka mulai berdatangan sejak pukul 6 petang, meski acara dimulai pukul 8.30 malam. Mereka antri hingga puluhan meter di depan gedung pertunjukan. Selain dihadiri oleh mahasiswa juga dihadiri oleh para dosen dan senator (DPRD) setempat.<o:p></o:p></span><span style="font-family:Arial;"><br /><br />Menziarahi tiga tempat baik di Malaysia dan Thailand selain Memperoleh dukungan Luas dan Inspirasi di tiga tempat tersebut, tim muhibah juga mendapatkan banyak pengetahuan yang selama ini belum mereka peroleh dengan baik tentang Melayu, dulu, kini dan proyek Melayu masa akan datang.<o:p></o:p></span><span style="font-family:Arial;"><br /><br />Maka tidak heran, seperti yang disampaikan oleh budayawan Riau, Al-azhar kepada tim muhibah seni budaya Melayu baik sebelum berangkat maupun sesudahnya, beliau mengatakan, bahwa perjalanan ini adalah perjalanan ziarah. ‘’Feelgremed. Perjalanan ziarah. Ziarah tentang, Melayu dulu, kini dan akan dating. Ziarah tentang kepedihan, keseriusan, kejayaan dan tentang banyak hal,’’ ungkapnya. [the real malay-mir]<o:p></o:p></span></div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family:Arial;"><o:p> </o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-25019472239615668582009-10-13T07:28:00.000-07:002009-10-13T07:37:39.653-07:00Seni Kampung Mampu Bertanding dengan Tari Asing<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg48M975ssmdSlVgX3D8dRW9hG_Ia_dK0D4UugW_Y_JxdUOdD20hDTzZaLgEDoSzyrZ8lIfWpyylbyw3bSj19Nhgc8YYPQRHCoa2fQl4_Eq_c6j0M05SC-veBQ7L5xxaTixkIno0ipn2glC/s1600-h/IMG_1586.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 289px; height: 194px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg48M975ssmdSlVgX3D8dRW9hG_Ia_dK0D4UugW_Y_JxdUOdD20hDTzZaLgEDoSzyrZ8lIfWpyylbyw3bSj19Nhgc8YYPQRHCoa2fQl4_Eq_c6j0M05SC-veBQ7L5xxaTixkIno0ipn2glC/s320/IMG_1586.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5392092583299693666" border="0" /></a><span style="font-size:130%;"><span style="font-family:arial;">Tim Muhibah UR meriahkan Launcing PSPS di SKA</span></span><br /><div style="text-align: justify;"><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">PEKANBARU (</span></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Puskalam)--Tim Muhibah Seni Budaya Melayu: The Real Malay, Universitas Riau (UR) tampil memukau penonton di Mal SKA Pekanbaru. Berkali-kali penonton bertepuk histeris setiap sehabis sesi yang ditampilkan. Seni kamp</span></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">ung yang ditampilkan memeriahkan Launcing PSPS 2009 di Mal SKA Pekanbaru (8/9) mampu bersanding dengan tarian Barat/barang impor yang dibawakan anak-anak SMA di Pekanbaru. Penampilan Tim Muhibah UR ini merupakan penampilan yang ketiga kalinya di hadapan publik sebelum melakukan muhibah di tiga negara ASEAN, Singapura, Malaysia, dan Thailand pada 24 Oktober ini. </span></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Penampilan Tim Muhibah UR yang terkesan mendadak ini merupakan undangan resmi managemen PSPS. Tim Muhibah UR kali ini hanya menampilkan 2 genre seni-budaya Melayu Riau dari 6 genre yang akan dibawakan dalam muhibah seni-budaya Melayu Riau pada 25-30 Oktober 2009. Kedua genre tersebut adalah Tari Zapin dan Kayat.<br /><br /></span></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuUTFUwXeQOloeTb0GIFjXClk_UdwC7HZz3nG__1q55_-zvTBdsEr2t5csjaCvE_f2Qr2_p_a3AJh7550k_b7sZTwaAKpl72QnC9mYIRhBkryQNsSqnpO9TzewIxgdjyqkVnSl07pcmBal/s1600-h/IMG_1510.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 258px; height: 420px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuUTFUwXeQOloeTb0GIFjXClk_UdwC7HZz3nG__1q55_-zvTBdsEr2t5csjaCvE_f2Qr2_p_a3AJh7550k_b7sZTwaAKpl72QnC9mYIRhBkryQNsSqnpO9TzewIxgdjyqkVnSl07pcmBal/s320/IMG_1510.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5392092217021054706" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Sementara itu Ass koordinator latihan, Amirullah, S.Pd. menyebutkan meski penampilan di Mal SKA sedikit mengalami gangguan, seperti sound system yang tidak oftimal dan panggung yang terlalu sempit namun tidak mengurangi penampilan tim. Sehingga zapin yang sedianya terdiri dari 4 pasang, hanya bisa diturunkan 3 pasang saja. Walaupun untuk memancing minat penonton kepada musik dan tari tradisi ini, sedikit terkendala. “Namun, saya pikir hal itu tak menjadi penghalang besar untuk memasarkan seni kampung tersebut,” ungkap alumni Unri ini.</span></span><br /><br /><span style="font-weight: bold;font-size:85%;" ><span style="font-family:arial;">Muhibah Tiga Negara</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Silat, Zapin Tradisional, Joget Lambak, Pantun Batobo, koba, kayat, dan syair adalah 6 genre kesenian rakyat yang akan memeriah</span></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">k</span></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">an pertunjukkan di tiga negara yang akan dikunjungi. Menurut Amirullah, “sejauh ini, memang belum ada k</span></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">endala berarti. Semua peserta terlihat fit, dengan latihan yang teratur. Saat ini kita latihan pada malam hari setiap m</span></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">alamnya. Mengingat perkuliahan dan kesibukan pengelola lainnya.”</span></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Walau ada yang sempat</span></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;"> terlihat sakit, setelah dilakukan cek up ke dokter ternyata hanya kelelahan saja. Hal itu tentu sangat wajar, karena jadwal latihan yang sangat padat, untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Tim yang diperkuat 16 orang mahasiswa terampil ini, pada mulanya tidak memiliki basic kesenian terutama kesenian tradisi. Namun, setelah dilatih dan ditata sedemikian rupa, ternyata mereka mampu melakukan semua genre kesenian yang dibawakan nanti.</span></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Terbukti beberapa kali penampilan, belum ada penonton terlihat meninggalkan lokasi acara. Hal itu selalu dilakukan peninjauan oleh tim muhibah setiap kali ada pementasan dimanapun. “Walaupun ada, bukan karena melihat setiap yang dibawakan itu kurang menarik, tetapi karena kesibukan mereka lainnya,” jelas Amir.</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Ketua dan Penanggungjawab muhibah seni, Universitas Riau, Elmustian menyebutkan, Tim Muhibah dilatih multi talenta. “Tidak hanya fisik belaka tetapi juga intelektualnya. Mereka juga dilatih agar professional dan dimatangkan intelektual mereka. Insya Allah sudah berjalan.” </span></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Muhibah didukung oleh tim ekspert seniman profesional, Datuk F. Mogek Intan, Tim Kayat Rantau Kuantan, Silat Pangean laman Baturijal, Prof. DR. Muchtar Ahmad, M.Sc., Al azhar, Vivien, Hendra, dan sejumlah seniman Pekanbaru. Tim ini mendukung kebijakan pembangunan Riau secara simultan seperti yang dinyatakan dalam visi Riau 2020. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini tim ini mendirikan Fakultas Ilmu Budaya dan sanggar seni. </span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Selain itu, mereka juga kita bentuk karakternya agar mampu melakukan dan merespon tantangan masa depan agar lebih siap lagi. Ini untuk membentuk karakter tersebut dan menambah wawasan mereka.</span></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">Elmustian berencana semua genre seni kampung Riau akan digarap dan dipublikasikan di luar negeri, namun saat ini yang digarap baru kesenian tradisi, seperti kayat, koba, silat, zapin, pantun batobo, joget lambak, dan syair. </span></span><br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">“Ini komitmen kita melanjutkan kerangka besar kerja Kebudayaan Melayu Riau, mulai dari identifikasi, kemudian reidentifikasi, revitalisasi seperti mengemaskinikan produk seni kampung bersama-sama para pendukung dan khalayaknya, melindungi secara hukum produk seni kampung, hingga pada mempublikasikannya di dalam dan luar negeri,” jelas dosen FKIP UR ini. [mir: the real malay]</span></span><br /><br /><br /><br /><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-62327125068743221282009-09-14T22:39:00.000-07:002009-09-14T22:54:31.492-07:00Tim Muhibah Mudik Lebaran<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuMPhKmFM9PNaTcgb1Qae2_GSJP6wYlF76o14KIPrkhf7shPr-HIwqdA_UMBdFRQTVPUKSMwqPcSW0CVcvtQfIWl5Rn1NDKKvLjKXcCDTpEz5DBCUk8RRhBE7YqJT3JptAMOMrcjppsR6_/s1600-h/Latihan.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuMPhKmFM9PNaTcgb1Qae2_GSJP6wYlF76o14KIPrkhf7shPr-HIwqdA_UMBdFRQTVPUKSMwqPcSW0CVcvtQfIWl5Rn1NDKKvLjKXcCDTpEz5DBCUk8RRhBE7YqJT3JptAMOMrcjppsR6_/s320/Latihan.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5381568323469405042" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Libur Lebih Awal</span><br /><div style="text-align: justify;"><br />Pekanbaru (puskalam)—Tim Muhibah Seni Budaya Melayu Riau: Melayu Sejati (Visitation of the Riau Malay Art and Culture: the Real Malay) terhitung sejak Sabtu, 12 September lalu, sudah dinyatakan libur. Dan seluruh tim akan kembali hadir untuk melakukan latihan lanjutan pada Senin, 28 September mendatang. Tim diliburkan lebih awal, karena mengingat kendala-kendala yang akan dialami peserta saat mudik.<br /><br />Mulai dari pemesanan tiket pulang kampung (pulkam), dan jauhnya jarak yang ditempuh peserta. Seperti yang tinggal di Daek Lingga, Bengkalis, Kepulauan Riau dan lainnya. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah jadwal latihan yang padat, latihan 5 kali dalam seminggu, sehingga peserta kelelahan. Sehingga dikhawatirkan akan menganggu kesehatan mereka.<br /><br />Hal tersebut disampaikan Ketua/Penanggungjawab Muhibah Drs. Elmustian Rahman, MA, melalui Koordinator Prosesi Latihan Amirullah, S.Pd kepada Puskalam.com Minggu, (13/9) di Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan (P2KK) Universitas Riau. Amirullah menyampaikan libur lebih awal itu semata-semata hanya karena pertimbangan kelelahan peserta dan jarak kampung halaman tim muhibah.<br /><br />‘’Begitulah kita sangat memperhatikan, keselamatan, kesehatan dan fisik tim agar selalu terjaga dengan baik. Walau puasa, mereka kemarin tetap latihan seperti biasa. Mendalami musik, gerak dan mencari inovasi-inovasi demi kesempurnaan pementasan Oktober mendatang di tiga negara, yakni Malaysia, Singapura dan Thailand.’’ Ujarnya.<br /> <br />Menurut pria berkulit gelap dan terlihat sangar itu, program hibah bersaing pemerintah pusat melalui Dirjen Dikti itu dapat terlaksana dengan baik hingga saat ini karena partisipasi seluruh tim dan semua pihak yang memberikan dukungannya secara ikhlas. Sekedar mengulas, UR adalah juara dua dari peserta yang dipilih atau hasil seleksi dari sekian ratus Perguruan Tinggi (PT) Non Seni yang ada di Indonesia yang juga ikut bersaing mendapatkan program bergengsi ini. Kita bebas memilih negara tujuan, dan kita menang itu disebabkan pusat melihat kita memiliki seal suatu yang berbeda dan lebih dari yang lainnya. ‘’Yakni kita memiliki the real Malay,’’. Ungkap pria eksotik itu.<br /><br />Untuk selanjutnya, program ini dilaksanakan secara teknis oleh Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyaratan (P2KK) UR. Karena sejak awal memang usulan kunjungan ke berbagai negara tersebut dibuat dan diusulkan langsung oleh P2KK UR. Sejauh ini, presesi latihan untuk pertunjukan sudah hampir selesai. Hanya beberapa genre tinggal pematangan. Walaupun hasil dari dua pertunjukan besar, seperti di Riau Expo dan saat Buka Bersama Tim Muhibah di Hotel Pangeran beberapa waktu lalu masih kurang diberbagai sudut pementasan. Namun sudah cukup membanggakan. ‘’Kita bisa lihat senyum hangat dari setiap orang tua tim yang menghadiri buka bersama 8 September lalu,’’ ungkap Amir. (mir-the real Malay)<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-63634079292574725722009-09-05T02:19:00.000-07:002009-09-05T02:33:53.753-07:00Al azhar Tunjuk Ajar Tim Muhibah UR<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyQEezD-GGunsPMsLDDldqNB9cC1DVhJ3uzrn5LTCr37WGxoV7zJ3SqIyQ2ZzDkuIJdLrjptRc4Ons4YVVyvTcPa7ZbahvjxvAcsppy1n2KuX_heDQV643tXZS1FOpvZcfRgWhX4QPWwa3/s1600-h/35-AL-AZHAR.jpg.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 157px; height: 238px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyQEezD-GGunsPMsLDDldqNB9cC1DVhJ3uzrn5LTCr37WGxoV7zJ3SqIyQ2ZzDkuIJdLrjptRc4Ons4YVVyvTcPa7ZbahvjxvAcsppy1n2KuX_heDQV643tXZS1FOpvZcfRgWhX4QPWwa3/s320/35-AL-AZHAR.jpg.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5377913975298784114" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Jelang Berbuka</span></span><br /><div style="text-align: justify;"><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Pekanbaru (Puskalam)—Tidak hanya dibekali dengan keahlian menguasai tentang banyak kesenian Melayu Riau, musik, dan menyanyikannya, namun peserta muhibah seni juga dibekali dengan berbagai pemahaman. Pemahaman tentang bagaiaman bersikap serta pendalaman materi-materi kesenian yang akan diperagakan/dipertunjukkan di tiga negara pada 24-30 Oktober mendatang.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Selain itu, Al-azhar juga menjelaskan bagaimana perkembangan kesenian Melayu Riau dan nusantara. Bagaiamana bertutur sapa, tentang bahasa dan seni, serta bagaimana menghargai kebudayaan. Bagaimana mengatasi problem keterbatasan bahasa ditempat pertunjukkan nanti seperti di Malaysia, Singapura dan Thailand. Bagaia</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">mana pertunjukkan itu nanti dihargai bukan atas dasar belaskasihan. Bukan hanya asal tepuk tangan.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Dijelaskannya, karena ini seni verbal, bahasa. Orang mau lihat apa, mau mengerti apa, ini kesenduan bunyi, terbalikkan. Lagu India itu sedih karena bunyi yang mendayu-dayu dan mimiknya. Sejumlah film lain, sedih tapi joget.Kalau ada musik yang dinamis, itu bersumber dari India. Bukankah, tujuan dari sebuah pertunjukan </span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">itu untuk menghibur.</span></span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVt_LuFtKIStoju5gqtGvaheJtshCTBVoPmjDmPzQL88ltlTCMLdijkMmRXZKAQlEHJ0Vi1xdLjqlZNh-4QyFd6dAsrzymy8NvoqsUaZGapaggcpJ3N2NEiz1rEeNDKS04MYt20sJoJNFo/s1600-h/Tim-Muhibah-Universitas-Riau-3.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 395px; height: 263px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVt_LuFtKIStoju5gqtGvaheJtshCTBVoPmjDmPzQL88ltlTCMLdijkMmRXZKAQlEHJ0Vi1xdLjqlZNh-4QyFd6dAsrzymy8NvoqsUaZGapaggcpJ3N2NEiz1rEeNDKS04MYt20sJoJNFo/s320/Tim-Muhibah-Universitas-Riau-3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5377913886754843410" border="0" /></a><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Diidentifikasi ketidakmengertian penonton, apakah karena bahasa. Alihkan bahasanya. Diterjemahkan. Kalau disitu ma</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">sa</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">lahnya. Arah ekspresinya kemana, kalaulah lingual, karena yang dominan tarinya (gerak), walaupun gerak itu juga bahasa. Ini dialek yang kita bawa. Bagaiamana menciptakan komunikasi dengan audien. Lisan itu sekilas saja, tetapi kalau tulis akan bertahan lama. Seni lisa akan terus berulang, penutur seni lisan akan terus berulang-ulang tampil. Banyaknya orang yang tak membaca karya sastra, tetapi dia sastrawan. Sedangkan dalam kelisanan, tidak. D</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">ia mesti belajar dengan menonton. Makna seni-seni lisan itu kontekstual. Tertulis tercabut dari </span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">konteksnya. Dia harus mampu menembus ruang dan waktu. Seperti apa audiennya, siapa. Ini untuk memetakan Horison of expektion harapan penonton. </span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Tak pernah orang datang ke pertunjukkan dengan tanpa harap. Tapi penuh harap seluas-luasnya kepada pertunjukan seni. Ini mungkin kiat kita untuk memanjakan penonton. Kiat adalah tipuan yang dimaafkan. Dekontekstual (tertulis). Identifikasi dua masalah. Bahasa dan pertunjukkan. Bahasa Melayu sudah berevolusi sejak 6000 tahun lalu. Seni itu cara membuat indah, bukan keindahan. Sedang bahasa adalah sesuatu yang hidup. Sedangkan masalah itu hasil, bukan cara. Bagaimana kita menyelesaikan atau mendekatinya sedangkan kita tak tahu masalahnya. </span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Para peserta muhibah seni terlihat antusian mengikuti proses pencerahan yang disampaikan budayawan Riau tersebut. Hal tersebut terlihat dari tingginya respon dari peserta tim muhibah. ‘’Saya ini carger (alat cas). Kalau Hp kalian itu lemah batrainya, kan di cas, maka saya juga hampir berfungsi seperti itu, ujarnya sambil tersenyum.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Diskusi pencerahan yang dilakukan secara rutin disela-sela latihan tim muhibah seni Budaya Melayu Riau, Melayu Sejati di gedung FKPMR, pada setiap Selasa dan Sabtu setiap minggunya. Pada saat Ramadhan dilakukan dari pukul 13.00 – 16.00 WIB. (mir. the real malay)</span></span><br /><br /><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-43451189395159833842009-08-28T11:53:00.000-07:002009-08-28T12:14:41.429-07:00Tim Muhibah Berlatih Silat ke Baturijal<span style="font-weight: bold;">Memupuk Kebersamaan</span><div style="text-align: justify;"><br />BATURIJAL (Puskalam)—Untuk mendapatkan pelatihan yang maksimal tentang silat tradisi, maka hampir seluruh tim muhibah bertandang ke Baturijal pada 8-9 Agustus 2009. Sebanyak 17 orang tim termasuk penyelenggara kegiatan dengan menggunakan bus Universitas Riau dan mobil X Trail milik ketua dan penanggung jawab kegiatan.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUd0qI7G5KXVB3b-dJNiAPpowN2w-R1g5TjSgJAQnJhZ59puxKq5rEat7SCaW2bc1jBozFtqSd4ebdFz5Dm3E-fK23CwU_t66vfMjKEzqky9RmczqqTQTCXPz1CJSFLs-DyvlukSn0gH42/s1600-h/latihan-silat.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 419px; height: 279px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUd0qI7G5KXVB3b-dJNiAPpowN2w-R1g5TjSgJAQnJhZ59puxKq5rEat7SCaW2bc1jBozFtqSd4ebdFz5Dm3E-fK23CwU_t66vfMjKEzqky9RmczqqTQTCXPz1CJSFLs-DyvlukSn0gH42/s320/latihan-silat.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5375093725155628866" border="0" /></a><br />Perjalanan yang melelahkan fisik namun menyenangkan hati itu bertolak dari Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan (P22KK) UR, usai latihan rutin pukul 16.00 WIB. Demi menjaga hitmad serta indahnya perjalanan, bus yang berkecepatan tinggi itu disetting sedemikian rupa menjadi pelan sehingga terkesan menikmati romantisme perjalanan.<br /><br />Jelas terasa, selama perjalanan yang seyogyanya ditempuh dengan waktu kurang lebih 4,5 jam itu akhirnya mencapai finish hampir 9 jam. Sangat melelahkan, namun sekali lagi asyik. Indah, walau ada yang mabuk dan mual-mual. Yang lebih menarik, sepanjang perjalanan bertolak dari Pekanbaru, peserta dan tim panitia yang ada di bus, tidak henti-hentinya berlatih. Mulai dari lagu kayat, koba, pantun, syair dan berpuisi serta cerita-cerita dan anekdot lainnya dimainkan, kecuali tari. Karena memang tak ada ruang untuk itu. Jika ada tempat barangkali sudah banyak yang mendaftar. Itupun sempat dilarang, takut terjadi apa-apa, sebab busnya sudah mulai bergoyang.<br /><br />Namun sebaliknya, sangat bertolak belakang dengan peristiwa yang terjadi di mobil X-Trail. Semua tertidur pulas, baik dalam perjalanan keberangkatan, maupun pulang. Kata salah seorang penumpang mobil tersebut, perjalanan sangat tidak enak. Jelas saja, karena mereka tidur pulas. Pemilik X-Trail juga mengungkapkan hal senada, ’’Saya tersiksa di dalam mobil itu. Bukannya terjadi hal-hal yang indah, malahan menyedihkan, mereka tidur pulas. Jika tahu seperti itu, lebih baik satu bus saja,’’ ungkapnya sambil tersenyum.<br /><br />Rumah makan Nilam Sari di Sorek kontan saja menghentikan perjalanan yang sedang tanggung itu. Semua peserta tampak senang, gembir<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil6PB3RIVlGRw8Mho1ad8RSHAtBE9atdosy7hL3AqqRX5atPD2Fu8Mxnd5f4AUNaN86dh7poB0UvthUxoN2NwnB_S0D__HpQ-RmsuPIu2Hu5WYxHMMpd_liK4fo9S1j_4dcHiB7lT3kKcx/s1600-h/latihan-silat2.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 461px; height: 307px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil6PB3RIVlGRw8Mho1ad8RSHAtBE9atdosy7hL3AqqRX5atPD2Fu8Mxnd5f4AUNaN86dh7poB0UvthUxoN2NwnB_S0D__HpQ-RmsuPIu2Hu5WYxHMMpd_liK4fo9S1j_4dcHiB7lT3kKcx/s320/latihan-silat2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5375093608463923234" border="0" /></a>a karena sesuatu yang ditunggu-tunggu akhirnya tercipta juga. Makan malam. Semua peserta mendapat hidangan yang lebih layak di ruang VIP RM Nilam Sari. Walau ada beberapa orang yang memilih makan di ruang biasa, itupun dikarenakan ada seorang dosen bahasa Jepang UR yang tak bisa di ruang ber AC. Ternyata setelah ditelusuri karena diperjalanan di sudah muntah-muntah.<br />Hampir pukul 23.00 WIB rombongan tiba di tempat tujuan Kampung Danau Baturijal yang merupakan salah satu dari Kenegerian Tiga Lorong. Tim disambut di sebuah rumah yang sudah disediakan sebelumnya. Dengan hidangan kopi dan teh panas, tim merasa bergembira melepas penat. Sambil terus bercerita, tentang perjalanan yang baru saja dilalui. Satu persatu mulai mengambil posisi sambil meluruskan tubuh merapat kehamparan tikar yang telah disiapkan. Senyap, tidur.<br /><br />Pagi-pagi sekali, ada yang sudah bangun, dan kebiasaan mengorok tak terlupakan. Secara berjemaah melaksanakan sholat subuh. Sambil menunggu pagi dan sarapan pagi dengan lemang pulut ketan, serta tribol-nya (goreng teri) sangat menarik selera semua peserta. Semua tertawa dan tersenyum lepas, tanpa beban. Pas pukul 09.00 WIB sesuai jadwal latihan silat dengan grub Laman Pangean yang ada di Kenegerian Baturijal telah siap-siap memperagakan apa yang mereka miliki. Tentunya setelah pepatah petitih dan sekapur sirih disampaikan.<br /><br />Sampai siang, grub silat pangean Kenegerian Baturijal memperagakan, usai makan siang, dilanjutkan dengan mentransfer ilmu kepada tim muhibah. Tim sangat puas, karena jadwal makan siang ada di dua tempat secara bersamaan. Di kediaman tempat berlatih silat dan satu lagi di rumah orang tua Winda Suci Pratiwi di Peranap. Ada yang berpikir, jangan makan kenyang dulu, nanti ada lagi. Sebagian lagi, isi dulu nanti pasti akan ada tempat jua untuk yang kedua. Ternyata itu semua membuahkan kisah yang tak terhingga.<br /><br />Sorenya, latihan kembali dilanjutkan. Hingga menjelang magrib. Dilanjutkan makan malam. O bukan. Ada cerita yang terlupakan, mandi bersama di sungai Baturijal. Ternyata itu hanya mimpi saja, karena sehabis berfoto bersama di pulau pasir tepi sungai, semua terpaksa kembali ketempat pertunjukkan. Karena menurut instruksi Ketua dan Penanggung jawab waktu hanya diperbolehkan 30 menit saja. Pada hal beberapa orang telah buka baju dan menceburkan diri ke sungai yang terasa hangat-hangat kuku itu. Berbagai hayal dan harap hilang dalam angan para peserta yang tengah kepalang basah itu.<br /><br />Baru dilanjutkan dengan sholat magrib bersama dan makan malam. Hidangan kampung yang sangat alami. Membuat peserta muhibah betah berlama-lama tinggal di sana. Kemudian latihan dilanjutkan, walau dipenghujung prosesi latihan terjadi pengarahan, namun tidak mengurangi kebersamaan antara tim dan grub silat tradisi beserta tuan rumah. Tepat pukul 22.00 WIB rombongan kembali bertolak ke Pekanbaru. Namun sebelumnya, tim sempat berkunjung ke posko mahasiswa KKN UR yang sedang menjalani tugas kampus tersebut sekitar 20 menit. Akhirnya perjalanan dilanjutkan dengan suka cita yang mendalam. Kontan saja, suara para peserta telah habis dan tubuh terasa sulit untuk digerakkan karena kelelahan. Lagi-lagi RM Nilam Sari di Sorek menghentikan perjalanan pulang. Semua peserta kembali istirahat menikmati hidangan tengah malam sekitar pukul 00.00 WIB. Walau ada yang tidak turun dari mobil karena kelelahan. Seribu cerita lahir dari perjalanan itu, dan itu merupakan kenangan yang sulit dilupakan sebagian peserta, karena sebagian lainnya banyak tidur.<br /><br />Setibanya di Pekanbaru sekitar pukul 04.00 WIB menjelang subuh. Ada yang langsung pulang kerumah masing-masing ada yang menunggu jemputan dan banyak yang sudah terkapar di ruang olah seni P2KK UR. (mir-the real malay)<br /><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-57004000293718959002009-08-12T03:17:00.000-07:002009-08-12T03:27:18.095-07:00Foto-foto Latihan Silat di Baturijal Indragiri Hulu<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinOF3g9UrihqXMvT2l7QVd2TbMldW8Zh3kOUFlIgePWEkwToXFe5TeNH16uGqmP82676fEFxEv29UGVWqaIoXG3nsOoNSqoPOawZC2R7PHznxZDy_ZpNZf1djWUL6TMiiVeK5BACi4UPVO/s1600-h/silat6.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinOF3g9UrihqXMvT2l7QVd2TbMldW8Zh3kOUFlIgePWEkwToXFe5TeNH16uGqmP82676fEFxEv29UGVWqaIoXG3nsOoNSqoPOawZC2R7PHznxZDy_ZpNZf1djWUL6TMiiVeK5BACi4UPVO/s320/silat6.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5369020452964784242" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2AWLtU4KeRlSsAPoVgvXJqIFfDKmqqI5bERW5yXybY1_MNXLXYFFjRXJ8diLH4VnqTgd9zsqwg1dDQcxdGd_cehbztHtD8nwz_D9SRv_GqbO4sqf-AfVLyoe6cdP_2RUaO9uAb4BYhA1H/s1600-h/silat8.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2AWLtU4KeRlSsAPoVgvXJqIFfDKmqqI5bERW5yXybY1_MNXLXYFFjRXJ8diLH4VnqTgd9zsqwg1dDQcxdGd_cehbztHtD8nwz_D9SRv_GqbO4sqf-AfVLyoe6cdP_2RUaO9uAb4BYhA1H/s320/silat8.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5369020259792946242" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQmns9ybcnuW_nOtInkUJbHH0kAc5oAHsjHse2_bqJlfmDxEEFd5lR7orRqEdRqf7cvetaHPrTOV68fWC4b6q5l3naT0Qs7WEPQF4ynYJqb6cJxS5hUGKYho8whXYr4OFd0cCbjytr-6N8/s1600-h/silat7.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQmns9ybcnuW_nOtInkUJbHH0kAc5oAHsjHse2_bqJlfmDxEEFd5lR7orRqEdRqf7cvetaHPrTOV68fWC4b6q5l3naT0Qs7WEPQF4ynYJqb6cJxS5hUGKYho8whXYr4OFd0cCbjytr-6N8/s320/silat7.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5369020088492922114" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdb3liZmVPpbrp6Z2SY9qZatOdG0sSG6jIHb9VLi3QBWyikRoHQfZ2GgH7_vCut2yywqWjhAnUo266M9BFkMYgSbi_RWtTMW2IpqtloOg70LWqfMSEvK7ZlQFCmz-FuUEy35H3DI47SK9c/s1600-h/silat3.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdb3liZmVPpbrp6Z2SY9qZatOdG0sSG6jIHb9VLi3QBWyikRoHQfZ2GgH7_vCut2yywqWjhAnUo266M9BFkMYgSbi_RWtTMW2IpqtloOg70LWqfMSEvK7ZlQFCmz-FuUEy35H3DI47SK9c/s320/silat3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5369019967707458690" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb2EpPYmB7QVO7Ts-ko_svUC2CZbp6RByjOlGUv-xUiBGsGgrBqgOkaZYnP8H6SKrTpphRfHzy6VBMi9IK_1KcODYDUQ58_I2SQb_auSuG0aSN_PYdnw7Fo4kQSqU0b-_qAA_ulVeZpzMs/s1600-h/silat4.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb2EpPYmB7QVO7Ts-ko_svUC2CZbp6RByjOlGUv-xUiBGsGgrBqgOkaZYnP8H6SKrTpphRfHzy6VBMi9IK_1KcODYDUQ58_I2SQb_auSuG0aSN_PYdnw7Fo4kQSqU0b-_qAA_ulVeZpzMs/s320/silat4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5369019778405038866" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgePtf1q9aPTV1KY8rvdomx0_YYOY3JM6I4AdkqWy6nGZ73Vh-MStBrBPsr3UbtVZO7A2N7YIqxvfRF6c3BFXpdeBCLXpLL2aFDkO1ZsyQQtUclfhhnBFHu3yVe_4wU2fUWWSmspPP8yAUv/s1600-h/silat2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgePtf1q9aPTV1KY8rvdomx0_YYOY3JM6I4AdkqWy6nGZ73Vh-MStBrBPsr3UbtVZO7A2N7YIqxvfRF6c3BFXpdeBCLXpLL2aFDkO1ZsyQQtUclfhhnBFHu3yVe_4wU2fUWWSmspPP8yAUv/s320/silat2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5369019650990221506" border="0" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-34140871232603668612009-08-08T00:26:00.000-07:002009-08-08T00:30:44.276-07:00Diah Vita Loka<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjitWazKe641kDU0ZxqGZFLJiLsDlNHiqW7b1jlnuQhI5jBhxhECcq7epoRXjkyFanTt5Ecmj3Ear4YdywjsRyMXnomyrggLIPTyw6SFYIk_0Od31sX3l-QtdM8iBFrQsKssSo40orf3ZKD/s1600-h/IMG_7101_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 178px; height: 267px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjitWazKe641kDU0ZxqGZFLJiLsDlNHiqW7b1jlnuQhI5jBhxhECcq7epoRXjkyFanTt5Ecmj3Ear4YdywjsRyMXnomyrggLIPTyw6SFYIk_0Od31sX3l-QtdM8iBFrQsKssSo40orf3ZKD/s320/IMG_7101_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367491404691635570" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Pekanbaru, kota tempat gadis yang akrab disapa Vita ini di lahirkan, tepatnya, 11 Juni 1989. Ia dilahirkan dari pasangan bahagia Drs. Jamhuri Sami dan Darmatis, S.Pd. Mereka memberi nama Diah Vita Loka.</span></span><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Karena tuntutan tugas orang tua-nya beserta keluarga lainnya terpaksa hijrah dari Pekanbaru ke kota Duri. Vita menamatkan Sekolah Dasar di SDN 001 Kecamatan Duri. Alumni SMP N 2 Duri ini mengaku sangat mencintai budaya Melayu. Sejak AMP dirinya banyak mengikuti lomba. Vita menamatkan SMA N 1 Duri pada tahun 2007 lalu. Dengan berbagai prestasi akhinya Vita di terima di Universitas Riau Melalui jalur PBUD. </span></span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHPcBpitb1phz4oWo47vP17z89SDKdEVs0CDDgiR_FEylSTvejDOo3MdcRXwypej7ANBudkE5ASdvtt3t9nY5oECBKheeGtGytmXOJ3rCZyDd74Pa3qno6ko_cNOvnKetxNmA0ofRWzJ09/s1600-h/IMG_7087_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 183px; height: 273px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHPcBpitb1phz4oWo47vP17z89SDKdEVs0CDDgiR_FEylSTvejDOo3MdcRXwypej7ANBudkE5ASdvtt3t9nY5oECBKheeGtGytmXOJ3rCZyDd74Pa3qno6ko_cNOvnKetxNmA0ofRWzJ09/s320/IMG_7087_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367491822856020210" border="0" /></a><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Saat ini dia tengah sibuk menjalani studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau pada Jurusan Bahasa Jepang. Menjadi kehormatan baginya diterima dalam program Revitalisi Pendidikan Tinggi Seni bagi Perguruan Tinggi Non Seni, yang diselenggarakan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) program hibah bersaing dimenangkan Universitas Riau dengan tawaran program Muhibah Seni Budaya Melayu Riau: Melayu Sejati. </span></span><br /><br /><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-52529533906628737842009-08-08T00:19:00.001-07:002009-08-08T00:25:49.276-07:00Armi Susanti<div face="arial" style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpG_gLvJoT76CHUcheOQAaMZvsIu8DXx43ElsO4VhVxJH2nJWJssY_NtA_eyLkFnAtsUBdWHji3yJ1HaDsqJ86P4cpTtGUCiAR12J6aYs8ZUsaAcJCpJKkpqW9JVcSsRL9pGnB8ue9DneG/s1600-h/IMG_7106_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 323px; height: 215px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpG_gLvJoT76CHUcheOQAaMZvsIu8DXx43ElsO4VhVxJH2nJWJssY_NtA_eyLkFnAtsUBdWHji3yJ1HaDsqJ86P4cpTtGUCiAR12J6aYs8ZUsaAcJCpJKkpqW9JVcSsRL9pGnB8ue9DneG/s320/IMG_7106_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367489648365840834" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Panggil aku Susan. Begitu gadis Kuansing ingin disapa. Nama lengkapnya Armi Susanti, ada juga yang memanggilnya Armi. Ia mengaku, tak terlalu menghiraukan apapun panggilan terhadapnya. ‘’Terserah orang memanggilku dengan sebutan apa, yang penting aku punya nama dan orang pun mengenalku’’, katanya.</span><br /><br />Gadis manis ini lahir pada 24 September 1990 di Cerenti Kuantan Singingi dari pasangan Haryati dan Hermis. Susan adalah anak yang pertama dari empat bersaudara. Tiga perempuan dan satu laki-laki. Ia mengaku sangat menyayangi adik-adiknya yang tercinta.<br /></span><br /><span style="font-size:100%;">Menurut Susan or</span><span style="font-size:100%;">an</span><span style="font-size:100%;">g tuanya dulu sewaktu dia masih kecil ia selalu diejek oleh orang-orang disekelilingnya bahwa dirinya sangat bodoh. Karena terlalu lambat untuk bisa berbicar</span><span style="font-size:100%;">a secara normal. Sebab apa yang dia kataka</span><span style="font-size:100%;">n orang-orang pasti tidak mengerti. Dia mengaku sering bermimpi kapan dia menjadi orang yang dibanggakan orang tuanya.<br /></span><br /><span style="font-size:100%;">Tuhan me</span><span style="font-size:100%;">n</span><span style="font-size:100%;">de</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRMjEdOqWGqmJCvO-0ke-DMKgrTvXejx1gJInd0FlGkaGzodVVR2tFiQBeMjjsdmfs7h9rh7rBkZdAMScIJIzzr2mGOYT6UTChdL0h5vdV42A8ss5E6cpqY3Qt-dT92ZktROK60AuHeXHA/s1600-h/IMG_7085_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 214px; height: 292px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRMjEdOqWGqmJCvO-0ke-DMKgrTvXejx1gJInd0FlGkaGzodVVR2tFiQBeMjjsdmfs7h9rh7rBkZdAMScIJIzzr2mGOYT6UTChdL0h5vdV42A8ss5E6cpqY3Qt-dT92ZktROK60AuHeXHA/s320/IMG_7085_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367489496249042706" border="0" /></a><span style="font-size:100%;">ngar doaku. Susan memiliki bakat yang tidak pernah ia sadari sebelumnya. Aku mempunyai bakat menyanyi dan menari. Dulu ibunya juga penari. Paling tidak dari bakat inilah dia bisa</span><span style="font-size:100%;"> mewujudkan kemanggaan orang tuanya. Tidak itu saja, Susan juga berprestasi disekolah</span><span style="font-size:100%;">nya.<br /></span><br /><span style="font-size:100%;">Sesungguhnya a</span><span style="font-size:100%;">pa yang kuharapkan didunia ini adalah kebahagiaan dari orang tuaku. Tiada gun</span><span style="font-size:100%;">a jika aku menjadi orang hebat tetapi orang-orang</span><span style="font-size:100%;"> terdekatku tidak ada disamping</span><span style="font-size:100%;">k</span><span style="font-size:100%;">u. Sekarang di umurku yang sebentar lagi akan menginjak 19 tahun, aku mempunyai </span><span style="font-size:100%;">harap</span><span style="font-size:100%;">an dalam hidupku semoga aku dap</span><span style="font-size:100%;">at membahagiakan kedua orang tuaku. Itu saja yan</span><span style="font-size:100%;">g ku inginkan didunia ini, tidak ada hal yang lain kuinginkan di dunia ini. Terima kasih ibu dan ayah.<br /><br /></span><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-29655410641509902002009-08-06T01:05:00.000-07:002009-08-06T04:18:01.693-07:00FIB Dibahas Komisi Pendidikan Senat UR<div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic0LQsljM09xfb9BGEYHzL91fuvMFJcE-psztOgN0s5MsQ-EpdE6OTddC9bbzLG48VTAvCdqeOm3Mc4SV2K-R7ufAfDv0oMT79VDf_jQVPnPkRDwZpksxa4qiALuRU-rucsK9VCmUa_iXi/s1600-h/IMG_7299_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 270px; height: 181px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic0LQsljM09xfb9BGEYHzL91fuvMFJcE-psztOgN0s5MsQ-EpdE6OTddC9bbzLG48VTAvCdqeOm3Mc4SV2K-R7ufAfDv0oMT79VDf_jQVPnPkRDwZpksxa4qiALuRU-rucsK9VCmUa_iXi/s320/IMG_7299_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366760074214299650" border="0" /></a>PEKANBARU (Puskalam)-Pendirian Fakultas Ilmu Budaya (FIB) menemui titik terang. Rektor Universitas Riau (UR) melalui Pembantu Rektor II Dr Yanuar menerangkan pendirian FIB sudah disetujui waktu rapat DPH pada 22 Juli 2009 lalu. Sekarang dalam proses pengajuan ke rapat senat UR pada 12 Agustus minggu depan.<br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><br />“Pendirian FIB sudah disetujui dewan pimpinan harian, minggu depan masuk ke rapat senat universitas,” jelas Yanuar kepada press, kamis (6/8) di Batam via telepon.<br /><br />Meski pendirian FIB sudah ditunggu-tunggu masyarakat dan budayawan di Riau, namun pihak rektorat lebih terkesan hati-hati. Dalam kaitan itu DR Yanuar membantah, “Pendirian FIB sudah pasti, namun mesti melalui tahap-tahap prosedural,” katanya di hadapan Tim Muhibah Seni Budaya Universitas Riau yang akan berangkat ke Singapura, Malaysia dan Thailand.<br /><br />Menurut dosen Fisika UR ini, proposal yang sudah disusun oleh Tim Inisiator yang diketuai Drs. Elmustian Rahman, MA akan diberikan ke komisi pendidikan senat untuk dibahas. “Pihak inisiator harus menunggu undangan sekretaris senat UR. Nanti pihak komisi pendidikan senat akan mengesahkan Tim FIB dan pihak tim inisiator diminta menjelaskan ke komisi tersebut,” jelas pria yang hobi memelihara burung perkutut ini.<br /><br />Pendirian FIB mendapatkan perhatian dari Mendiknas, Bambang Sudibyo dalam pembicaraan langsung dengan Rektor Universitas Riau. Pada November 2008, menteri mengusulkan Universitas Riau sebagai lembaga akademis membangun wadah yang dapat menampung keunggulan dan citra Melayu yang diharapkan dapat ditonjolkan ke tingkat dunia, yaitu budaya dan seni Melayu.<br /><br />Prof. Dr. Lilik Hendrajaya, mantan Rektor ITB, staf ahli Dikti, pada kesempatan evaluasi Hibah Bersaing Seni Budaya pada 15 Mei 2009 lalu, menginstruksikan agar Universitas Riau mendirikan badan akademis yang di dalamnya termasuk mengembangkan kajian Seni dan Budaya Melayu.<br /><br />Ketua Tim Inisiator, Drs Elmustian Rahman, MA berpendapat, pendirian FIB didasari oleh keprihatinan yang mendalam bagi Indonesia yang menggambarkan rendahnya daya saing dalam seni dan budaya Melayu, seperti terkesan dari peristiwa yang ditimbulkan oleh Malaysia, misalnya berbagai budaya dan seni Melayu Riau dianggap sebagai milik dan berasal dari Malaysia.<br /><br />“Masih amat terbatas para pakar, aktivis dan pelaku seni budaya Melayu, terutama untuk mengembangkan ekonomi dan industri kreatif yang sedang digalakkan oleh pemerintah, kata penyusun eksiklopedia budaya Melayu Riau ini.<br /><br />Sungguhpun usaha dan karya sporadis telah dilakukan, namun kenyataannya belum mampu menuntaskan tantangan dan peluanng yang begitu besar bagi merevitalisasi dan mendayagunakan budaya Melayu secara berkesinambungan dan berkelanjutan.<br />FIB, dapat menampung dan mewadahi kegiatan yang berkaitan dengan upaya memajukan dan mengembangkan budaya dan seni Melayu. FIB untuk pemeliharaan, memajukembangkan, dan menghasilkan produksi budaya dan seni Melayu yang sekaligus menunjang berkembangnya ekonomi dan industri kreatif. FIB dianggap sangat perlu dan tepat berada di lingkungan Universitas Riau, karena lebih memenuhi berbagai persyaratan yang diperlukan dan mempunyai prospek yang cerah di masa depan.<br /><br />Menurut Elmustian lagi, “FIB nantinya melingkupi bidang ilmu sejarah, falsafah, seni dan sastra, maka kelangkaan para ilmuwan, pakar, peneliti dan pelaku dalam bidang kebudayaan, sejarah, falsafah, dan sastra yang profesional akan dapat diatasi,” jelas Ketua Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan UR ini. “Apalagi sampai saat ini baik di Indonesia dan khususnya di Sumatera, apalagi di Riau memang masih amat terbatas antropolog, sejarawan, filosof, arkeolog, ilmuwan, peneliti dan pengusaha ekonomi dan industri kreatif, khususnya yang berbasiskan kebudayaan Melayu.” [el-the real malay]<br /><br /></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-63491039922039315372009-08-05T22:59:00.001-07:002009-08-05T23:08:51.907-07:00Download<span style="font-size:100%;"><br /><a href="http://www.puskalam.com/2009/08/file.html"><span style="font-family:arial;">1. Mata Kuliah</span></a><br /><br /><span style="font-family:arial;">2. Artikel<br /><br />3. Opini<br /><br />4. Tugas Mahasiswa<br /></span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-83641987275529632472009-08-05T19:01:00.000-07:002009-08-05T23:24:24.933-07:00Mata KuliahFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan<br />Universitas Riau<br /><br /><br />Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia<br /><br />Drs. Elmustian Rahman, M.A.<br /><br />Profil<br />Mata Kuliah<br />1. <a href="http://www.ziddu.com/download/5925259/MKApresiasiProsaFiksi.rtf.html" class="normal12blue"><b>Mata Kuliah Apresiasi Prosa Fiksi</b></a><br />2. Filologi<br /><br />Drs. Abdul Jalil, M.Pd.<br />Profil<br />Mata Kuliah<br />1. Sejarah Sastra<br />2. Pengantar Jurnalistik<br /><br />PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA & SASTRA JEPANG<br /><br />Arza Aibonotika, S.S., M.Si.<br />Profil<br />Mata Kuliah<br />1.<br />2.<br /><br />Lulu<br />Profil<br />Mata Kuliah<br />1.<br />2.<br /><br /><br />AUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-33606200588390775162009-08-05T02:15:00.000-07:002009-08-07T03:18:10.200-07:00Rektor Jadikan Tim Muhibah UR go Internasional<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmBsCSGnNt6m4_rm4IXIA06E-homfthK3qyI1r02z1OomNmB1YBWNuMPgklIBcqYVIhzUYMsGRB6OxgoHD-WJnRTqDjc4M4YejUybOA7j31-SsAqnIeNDs3ZY3UauqHPKQKKJNmVoAIzCe/s1600-h/rektor.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 237px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmBsCSGnNt6m4_rm4IXIA06E-homfthK3qyI1r02z1OomNmB1YBWNuMPgklIBcqYVIhzUYMsGRB6OxgoHD-WJnRTqDjc4M4YejUybOA7j31-SsAqnIeNDs3ZY3UauqHPKQKKJNmVoAIzCe/s320/rektor.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366407629725597826" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">PEKANBARU (Puskalam)-Rektor Universitas Riau (UR) melalui Pembantu Rektor UR II Dr. Yanuar menjadikan rombongan Muhibah seni-budaya Melayu Riau menjadi sanggar kesenian UR yang go internasional. Pernyataan ini dinyatakan ketika tim muhibah beraudiensi dengan pihak Rektor di Kampus Binawidya (4/8) kemarin.</span></span><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Dalam kaitan itu Tim muhibah Sabtu, 8 hingga 10 Agustus mendatang akan belajar silat tradisi dan kayat di Baturijal dan Sentajo. Hal tersebut disampaikan Ketua/Penanggung jawab Drs Elmustian Rahman, M.A Senin (4/8) di Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyaratan Universitas Riau.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">“Rektor melalui PR II Dr. Yanuar, M.Si menyambut baik, usulan kita untuk menjadikan tim muhibah dibentuk sebuah sanggar yang memenuhi standar internasional untuk menjadi percontohan di UR dan Riau umumnya. Pihak rektorat akan mendukung penuh, setiap kegiatan muhibah demi pencapaian visi UR kedepannya,’’ papar El sapaan akrab dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UR itu.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Bahkan, dalam waktu dekat ini pihak rektorat mendukung keberangkatan tim muhibah ke Baturijal untuk mempelajari atau berlatih silat tradisi. Selain ke Baturijal, tim juga akan ke Sentajo untuk menyaksikan Randai dan Kayat. Dengan memberikan fasilitas bus kepada tim demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Yanuar, memberikan motivasi dan apresiasi tinggi kepada P2KK yang telah menjalani prosesi audisi pemilihan mahasiswa berbakat untuk diberangkatkan ketiga negara tersebut, dalam program Muhibah Seni Budaya Melayu: Melayu Sejati.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Selain itu, pihak rektorat akan membantu anggaran diluar dana komitmen yang 10 persen untuk tim muhibah, dari anggaran Rp.500 juta yang dialokasikan pusat untuk program hibah bersaing tersebut. Bantuan itu berupa dana fasilitas latihan dan pertunjukkan. ‘’Kita selalu komit. Apalagi ini kegiatan yang mengharumkan nama Universitas Riau (UR),’’ ungkapnya serius.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Di sisi lain, ketua/penanggung jawab Tim Muhibah Elmustian Rahman engatakan, bahwa tidak ada alokasi anggaran diluar keberangkatan. ‘’Semua untuk biaya keberangkatan, jadi kita ketetran untuk proses latihan dan perlengkapannya. Terpaksalah ngutang sana ngutang sini. Pinjam sana, pinjam sini. Namun sejauh ini kita masih mampu menanggulanginya, khusus untuk pembelian kain dan keberangkatan latihan silat tradisi kas kita di P2KK habis,’’ ungkapnya.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">‘’Selain itu, kita juga mendidik mereka menjadi multi talenta. Bisa memainkan lima genre kesenian Melayu Riau, seperti kayat, Koba, Pantun, Syair dan Tari. Serta memainkan alat-alat musiknya. Untuk tari saja ada tiga jenis, yakni tari Lambak, Zapin tradisi, dan silat tradisi. Kemudian, kita nantinya juga akan mengajarkan workshop kepribadian. Jadi mereka akan tau bagaimana bersikap layaknya orang-orang yang terpelajar. Nanti akan kita undang, istri-istri pejabat Melayu Riau ini bagaimana seorang perempuan dan pemuda melayu dalam kesehariannya dan bergaul,’’ jelasnya.</span></span><span style="font-family: arial;"> [amir-the real malay]</span><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-86896580917475255922009-08-05T02:11:00.000-07:002009-08-05T02:15:30.012-07:00Puisi-Puisi Amirullah II<span style="font-weight:bold;">TAK</span><br /><br />Tak seorangpun mampu membunuh asa ini<br />Tak satupun ciptaan-Nya bisa melepaskan sayang ini<br />Tak satupun kata bisa menghapus bayangmu dari hati ini<br />Kalaupun mereka mau<br />Ia hanya bisa melukai hati ini<br />Namun<br />Sayang ini hanya padamu<br />Dan langkah akan tetap berjalan<br />Jika senyum itu masih ada<br />Tuk menuntunnya<br />Sungguh dengan anginpun aku engga berbagi<br />Saat ia membelai wajahmu<br />Namun hanya diam<br /><br /><span style="font-weight:bold;">PENANTIAN</span><br /><br />Bunyi itu bagai dering petir menyambar<br />Saat telpon genggam memeluk telinganyamu<br />Ya aku merasa kaku seperti es<br />Hanya mampu menatap<br />Tak mampu berkata-kata<br />Sebab<br />Itu suara seberang<br />Yang selalu membuai anganmu<br />Ya aku bisa apa<br />Hanya bisa menelan lara<br />Sebab <br />Itu suara dari seberang<br />Ia seperti petir menyambar ulu hati<br />Aku terdiam<br />Aku terus menunggu senyum itu<br />Iapun tersenyumlah<br />Walau lelah menanti<br />Bagaikan mata pisau yang menyayat nadi<br />Belum ini punah<br />Jika cayahaya masih menyapa<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">MENGAPA</span><br /><br />Mengapa tak biarkan lidah jujur pada bibir<br />Karena hati terus meronta<br />Inilah kenyataan<br />Hidup diantara dua hati<br />Mungkin ini bukan sebuah harap<br />Sebab <br />Hati lain sudah lama betenger di dahan rindum<br />Namun hati ini mengajarimu bersikap<br />Menntunmu memilih<br />Walau ia rapuh tuk rai hatimu<br />Saat ini<br />Aku membatu kelu<br />Menanti senyum itu<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">BENALU</span><br /><br />Jangan kau jadikan aku benalu<br />Seperti duri dalam dagingmu<br />Yang menghentak menyiksamu<br />Setiap saat<br />Jangan jadikan aku benalu<br />Bagai pengganggu tidurmu<br />Yang membuyarkan mimpimu<br />Tiap kali tidurmu<br />Jangan aku kau jadikan benalu<br />Ibarat engkau melenggak lenggok di panggungmu<br />Yang menghentikan langkahmu<br />Aku hanya mau menjadi penuntun langkahmu<br /><br /><span style="font-weight:bold;">SAJADAH HIDUP</span><br /><br />Telah Ku bentangkan kisah<br />Alam semesta jadi saksinya<br />Telah Ku pahatkan tujuan<br />Akal pikiran jadi walinya<br />Namun kau tetap memilih ke timur <br />Utara<br />Selatan<br />Bahkan memilih ke barat<br />Seperti Aku ini tak ada di hatimu<br />Apa gunanya semua itu<br />Termasuk engkau sendiri<br />Jangan tunggu Aku merakit kesengsaraan<br />Karena Aku ini maha penyayang<br />Kalianpun telah Aku lebihkan<br />Dari pencatat amal<br /><br /><br /><span style="font-weight:bold;">sms Teman Wanita <br />Padaku<br /></span><br /><br />Dan kitapun akan menjalani hidup masing-masing<br />Aku terlalu cepat membunuh<br />Dan kau<br />Terlalu cepat berangkat<br /><br />Tetapi nafas itu terlalu sulit ku mengerti<br />Disela-sela diam kita<br /><br />Dan karena diam adalah menunggu<br />Maka<br />Akhirnya adalah sesuatu yang terlambat<br /><br /><br />31 Juli 2009 ketika sore…Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-83062477972481891902009-08-05T02:06:00.000-07:002009-08-05T22:58:25.162-07:00Yenni Delfita Sari<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRqBuGH7pNCkwiy7ohgufPCPExYpHiqjTew1AdDyI93S4JfQyVoY7kzWwfAv7vUcAwKvhYUU-MqHQaxS-DreflUjYo6WNdVIo98qjn46wBTl4n5lnfIYdRytrN431wJ2PBKsfaYH3-ArCF/s1600-h/IMG_7119_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 214px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRqBuGH7pNCkwiy7ohgufPCPExYpHiqjTew1AdDyI93S4JfQyVoY7kzWwfAv7vUcAwKvhYUU-MqHQaxS-DreflUjYo6WNdVIo98qjn46wBTl4n5lnfIYdRytrN431wJ2PBKsfaYH3-ArCF/s320/IMG_7119_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366404353821699570" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Lahir di Pekanbaru pada 2 Februari 1990. Ia diberi nama Yenni Delfita Sari. Gadis yang pantang menyerah ini akrab di sapa Yenni. Anak pertama dari empat bersaudara. ‘’Saya terlahir dari keluarga yang sederhana, ayah seorang Pegawai Negeri Sipil dan ibu saya seorang ibu rumah tangga,’’ paparnya. Gadis berkulit putih dengan lesung pipi ini kuliah di Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, angkatan 2007. </span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /></span></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Yeni mengaku sangat hobi menari. Sejak kecil gadis eksotik ini sudah sering ikut perlombaan Tari. Menari sudah menjadi bagian dari hidupnya. “Saya ingin menumbuhkan profesionalisme tari, khususnya di bidang tari Melayu,” aku anak pasangan Uzar S.Sos, M.Si. dan Nurhayati Nasution yang berobsesi menyandingkan Bali dan Riau. “Untuk mengembangkan bakat saya, saya bergabung di sanggar. Segudang event telah diikuti.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"></span></span></div><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /></span></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Saat ada audisi yang diselenggarakan P2KK Universitas Riau ini, dengan program Muhibah Seni Budaya Melayu: Melayu Sejati, gadis sedikit pendiam namun lincah disaat menari ini langsung mendaftar. Hingga akhirnya berhasil mengikuti prosesi latihan hingga terpilih untuk diberangkatkan ketiga negara serumpun, yakni Malaysia, Singapure dan Thailand.</span></span> </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-61518928738525492322009-08-05T01:58:00.000-07:002009-08-05T02:06:13.045-07:00Winda Suci Pratiwi<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIFDlOAlrLnV68NGaM00JKv0DaNHm-PVPfOxkhTHb5X3UolWQYaP178oybf26H7IRzTQbq1Fp3e2gRlE7A3Nl6bYyLlSneYT7m2Ed-Lb-JSyCKq-yXyfi4Wu9dZejIF4a-N1AuwPlmiX4f/s1600-h/IMG_7098_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 326px; height: 487px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIFDlOAlrLnV68NGaM00JKv0DaNHm-PVPfOxkhTHb5X3UolWQYaP178oybf26H7IRzTQbq1Fp3e2gRlE7A3Nl6bYyLlSneYT7m2Ed-Lb-JSyCKq-yXyfi4Wu9dZejIF4a-N1AuwPlmiX4f/s320/IMG_7098_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366402903331223730" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Dilahirkan pada 11 November 1989 dari pasangan bapak Syarius dengan ibu Raja Ermawati di Peranap, sebuah kota kecil di hulu sungai Indragiri yang penduduknya menuju arah modernisasi tanpa harus meninggalkan adat istiadat dari nenek moyangnya. Hari itu sebuah nama yang indah diberikan kedua orang tuanya yaitu Winda S</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">uci Pratiwi. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">“Winda”, demikian namanya dipanggil, memasuki usia sekolah, pindah ke Rengat bersamaan dengan kedua orang tua saya pindah tugas. “Saya disekolahkan di SD N 007 Rengat Barat. Tamat Sekolah Dasar pada 2000 melanjutkan sekolah lanjutan tingkat pertama di SLTP Negeri I Peranap. Setelah lulus SLTP pada 2004, saya dicatat sebagai siswi SMA Negeri I Peranap dan tamat pada tahun 2007. Sekarang ini saya sedang belajar bahasa Jepang di Universitas Riau, semester lima,” papar W</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">inda yang selalu rindu kampung halamannya ini. </span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Si murah</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"> senyum ini </span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">dipilih</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"> karena berbakat dalam banyak hal. Tetapi tid</span></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-f9bG6IoMlKg-NyvIr-VgT1B7H5v0kb6SfbTqxoQirQGUkO9_FTCgao5MV_ZITNpxdqNxCQ7ImOP6mSYV6F3z3c4xz0ASrDkf_pI_c4CZB-pyeBLQIi11OyieV_I7RqV30XXNV1VwD5v0/s1600-h/IMG_7080_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 179px; height: 267px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-f9bG6IoMlKg-NyvIr-VgT1B7H5v0kb6SfbTqxoQirQGUkO9_FTCgao5MV_ZITNpxdqNxCQ7ImOP6mSYV6F3z3c4xz0ASrDkf_pI_c4CZB-pyeBLQIi11OyieV_I7RqV30XXNV1VwD5v0/s320/IMG_7080_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366403213594033122" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">ak muncul begitu saja, berbagai kegiatan pernah ditekuninya, antara lain di Pramuka, aktivis organisasi intra sekolah SMA, selalu ditugaskan sebagai Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di kampungnya, Peranap. </span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Selain itu wanita ber</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">k</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">erudung ini juga aktif menggerakkan Persatuan mahasiswa Indagirihulu 2007-2008 serta </span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Persatuan mahasiswa Peranap 2007 hingga sekarang. “Saya ingin mahasiswa berbuat sesuatu yang besar bagi peradaban Riau ini,” ujarnya ketika terpilih me</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">njadi tim Muhibah Seni Budaya Melayu Riau: The Real Malay Universitas Riau di bawah bimbingan P2KK UR.</span></span> </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-55412559657339673342009-08-04T23:16:00.000-07:002009-08-04T23:31:59.177-07:00Latihan Zapin Tradisi Hampir Selesai<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEvkf7I926VFucX3BdI58mRrzQCWRnMHKFqc_f4NItMEbUwE_gVRQvM2JHeW9jsKa4WbwRmMr6xjsEGWYkGWBd7iDC9QPhVIF7-1aSHOR1J5z0RCrJAaHuppIyzT22j22LAhsM1MPJR0CQ/s1600-h/DSC_0268.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 263px; height: 175px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEvkf7I926VFucX3BdI58mRrzQCWRnMHKFqc_f4NItMEbUwE_gVRQvM2JHeW9jsKa4WbwRmMr6xjsEGWYkGWBd7iDC9QPhVIF7-1aSHOR1J5z0RCrJAaHuppIyzT22j22LAhsM1MPJR0CQ/s320/DSC_0268.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5366361453525960370" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Latihan dilanjutkan ke Silat<br /><br /></span><div style="text-align: justify;">PEKANBARU (Puskalam)-Latihan tari Zapin asal Bengkalis yang telah berlangsung dua kali latihan, telah menampakkan hasil yang maksimal. Walau ada beberapa teknih yang mesti dimatangkan lagi. Namun untuk masuk ke koreo sudah bisa ditentukan, untuk tiga kali proses latihan.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Hal tersebut disampaikan pelatih tari Zapin dari Bengkalis ini Hendra kepada Puskalam Rabu (29/09) kemarin. ‘’Untuk masuk ke dalam format sesungguhnya, atau yang disebut koreo bentuk aslinya, maka perlu beberapa kali latihan lagi. Namun sejauh ini sudah menampakkan arah yang jelas,’’ ungkapnya optimis.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Disamping itu Hendra juga mengatakan bahwa nanti dirinya akan merekomendasikan beberapa orang yang dianggap layak untuk membawakan tari zapin Bengkalis ini. Alasannya memang pada dasar bahwa tari zapin ini dibawakan oleh sejumlah orang yang sudah berlangsung turun temurun.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">‘’Biasanya dibawakan delapan orang. Empat perempuan, empat laki-laki. Nanti akan saya pilih, baru kemudian saya serahkan ke tim muhibah,’’ katanya. Lebih lanjut Hendra menambahkan, namun hingga sekarang, belum terlalu terpantau dengan baik siapa-siapa saja yang akan dipilih. Tapi jelas ada. Karena yang diseleksi ini orang-orangnya sudah terukur dengan baik.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Sementara itu, pihak penyelenggara, sudah menyiapkan segala sesuatu peralatan yang diperlukan. Termasuk paspor dan yang lainnya. Sedangkan untuk mengkolaborasikan seluruh genre seni budaya yang akan dibawakan akan dilakukan seusai tari tuntas. Hal tersebut disampaikan Koordinator Teknis Latihan Amirullah, S.Pd kepada Puskalam.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">‘’Usai tari clear, kita lanjut ke format latihan. Menggabungkan semua mulai dari Koba, Kayat, Tari, Pantun dan Syair. Bentuknya sedang di godok. Namun teknisnya sudah ada. Tinggal menyandingkannya saja. Kita lihat saja, bagaimana hasilnya. Kita tetap optimis, karena yang kita bawa ini adalah kesenian Melayu asli. Bukan kontemporer, atau kreasi, ia tradisi yang sarat nilai-nilai dan pesan,’’ katanya menjelaskan. [amir-the real malay]<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-11711329601264246392009-08-03T06:16:00.000-07:002009-08-03T06:20:36.387-07:00Tim Muhibah UR Siap Meriahkan Hut Kemerdekaan Singapura<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtSex62E8DVEHojj1__byzOg0zEfp9CSRkm8l47SGWo6SF7fU6UvAArHcFy8gPooYKm7kxzSKjyNTDKBevlZNG3YCJiu_uVxLLBzgmmBFyAVvCJJz0QRxsJMZTxK08LujsiGvQvp-v40Vv/s1600-h/IMG_7299_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtSex62E8DVEHojj1__byzOg0zEfp9CSRkm8l47SGWo6SF7fU6UvAArHcFy8gPooYKm7kxzSKjyNTDKBevlZNG3YCJiu_uVxLLBzgmmBFyAVvCJJz0QRxsJMZTxK08LujsiGvQvp-v40Vv/s320/IMG_7299_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365726059621987618" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Tim Muhibah Universitas Riau siap tampil pada peringatan kemerdekaan Singapura yang jatuh pada 14 Agustus mendatang, penampilan perdana Tim Muhibah ini sebagai uji coba sebelum mereka melakukan lawatan ketiga negara ASEAN pada 23-30 Oktober mendatang.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Pernyataan kesanggupan ini disampaikan Ketua Tim Muhibah UR Drs. Elmustian Rahman, M.A. ketika bertemu dengan Konsul Singapura Gavin Chay di Konsul Singapura Gedung Surya Dumai Pekanbaru (31/7). Pertemuan ini merupakan observasi awal sebelum tambil di Natyang Teknologi Univesity (NTU), Universiti Malaya Kuala Lumpur, dan Prince Songkla of University Hat Yai Thailand.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">”Kita siap memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Singapura jika diminta” tutur dosen FKIP UR singkat.</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /><br />Lebih lanjut mantan Direktur Unri Press ini menjelaskan, kesanggupan untuk ikut memeriahkan hari kemerdekaan Singapura merupakan bukti bahwa Tim Muhibah UR telah siap untuk menampilkan seni-budaya Melayu Riau dalam program Muhibah Seni-Budaya Melayu Riau: Melayu Sejati (Visitation of the Riau Malay Art and Culture: the Real Malay) yang ditaja oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jakarta.</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /><br />”Kita telah merampungkan sesi latihan yang telah dilaksanakan lebih dari 2 bulan, semua tim telah siap baik mental maupun hal-hal yang berhubungan dengan pertunjukan, saat ini kita tengah proses pematangan saja, jika kita tampil pada hari kemerdekaan Singapura ini merupakan pemanasan saja” tutur lelaki kelahiran 16 Maret ini bangga.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Pertemuan Tim Muhibah UR dengan Konsul Singapara ini merupakan koordinasi awal sebelum pertunjukan dilakukan di Singapura. Konsul Singapura Gavin Chay dalam pertemuan tersebut menyarankan untuk berkunjung ke Malay Heritage Centre dan NUS selain melakukan pertunjukan di NTU.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">“Untuk kunjungan ke Malay Heritage Centre sebaiknya bertemu dulu dengan Menteri Senior Departemen Luar Negeri, Bapak Zainal Abidin Rasyid yang berkemungkinan akan mengunjungi Pekanbaru (Konsulat Singapura-red) pada 14 Agustus 2009 untuk memperingati Hari Kemerdekaan Singapura”, jelas Gavin dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata.</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /><br />Selain itu Mr. Gavin juga menyarankan untuk tampil di NUS saja dari pada di NTU, ini dikarenakan NTU merupakan univertas teknologi sedangkan NUS ada program khusus Malay Studies (kajian Melayu-red).</span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Pertemuan Tim Muhibah UR dengan konsul Singapura merupakan kali kedua bertemu dengan konsul negara-negara tujuan, sebelumnya beberapa hari yang lalu Tim Muhibah UR telah bertemu dengan konsul Malaysia. Pertemuan kali ini dikuti oleh ketua/penanggung jawab Drs. Elmustian Rahman, M.A. didampingi Ahmad Fadli dan Yulianti [rich-the real malay]</span></span> </div><div> </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-29357168897630505002009-08-03T05:33:00.000-07:002009-08-03T05:36:12.035-07:00Puisi-Puisi Amirullah<span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;">Oleh: Amirullah<br /><br /></span><span style="font-weight: bold;">Bulan<br /><br /></span><span style="font-family: arial;">Menerangimu menjadi mimpi memeluk pelangi</span><br /><span style="font-family: arial;">Menerangimu merupakan hidup angan alam semesta</span><br /><span style="font-family: arial;">Menerangimu adalah langkah kakiku</span><br /><span style="font-family: arial;">Menerangimu denyut nadiku</span><br /><span style="font-family: arial;">Namun</span><br /><span style="font-family: arial;">Jika cahaya itu tak cukup</span><br /><span style="font-family: arial;">Menetaplah</span><br /><span style="font-family: arial;">Jangan pernah pergi tanpa kata</span><br /><span style="font-family: arial;">Menyayangimu telah menjadi tujuan </span><br /><span style="font-family: arial;">Jangan pernah berpaling</span><br /><span style="font-family: arial;">Denga bulanpun aku enggan berbagi</span><br /><span style="font-family: arial;">Karena itu akan menjadikan ku mati</span><br /><span style="font-family: arial;">Yang membuat nadi ini terus berdenyut</span><br /><span style="font-family: arial;">Adalah senyum itu</span><br /><span style="font-family: arial;">Apa daya</span><br /><br /><span style="font-family: arial;"></span><br /><br /><span style="font-family: arial; font-weight: bold;">Lautan Sayang</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Memang aku bukan yang pertama </span><br /><span style="font-family: arial;">Menabur benih diladang yang hijau</span><br /><span style="font-family: arial;">Memang juga bukan aku yang pertama </span><br /><span style="font-family: arial;">Yang menganggapmu bulan</span><br /><span style="font-family: arial;">Dan memang bukan aku juga yang pertama menatapmu</span><br /><span style="font-family: arial;">Oh dewiku</span><br /><span style="font-family: arial;">Harapku</span><br /><span style="font-family: arial;">Jika sayang itu ada selus lautan</span><br /><span style="font-family: arial;">Berikan aku segelas saja</span><br /><span style="font-family: arial;">Tuk pelepas dahaga ini</span><br /><span style="font-family: arial;">Jika sayang itu seperti angin</span><br /><span style="font-family: arial;">Belailah sum-sum ini</span><br /><span style="font-family: arial;">Agar sesak ini merasa longgar sejenak saja</span><br /><span style="font-family: arial;">Jika sayang itu seperti asinnya lautan</span><br /><span style="font-family: arial;">Berikan padaku setetes saja</span><br /><span style="font-family: arial;">Agar aku mampu menikmati </span><br /><span style="font-family: arial;">Asinnya cintamu </span><br /><span style="font-family: arial;">tak ada lagi kata</span><br /><span style="font-family: arial;">Yang membuat lara ini jadi surga</span><br /><span style="font-family: arial;">Namun kalau sayang mu seluas lautan sisakan setetes</span><br /><span style="font-family: arial;">Jangan semua kau berikan padanya</span><br /><span style="font-family: arial;">Oh dewiku</span><br /><br /><br /><span style="font-family: arial;"></span><span style="font-family: arial; font-weight: bold;">Perang Itu</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Perang itu kini masih </span><br /><span style="font-family: arial;">Lihat bosnia</span><br /><span style="font-family: arial;">Lihat afgan</span><br /><span style="font-family: arial;">Lihat iraq</span><br /><span style="font-family: arial;">Lihat batavia</span><br /><span style="font-family: arial;">Lihat palestin</span><br /><span style="font-family: arial;">Lihat indonesia</span><br /><span style="font-family: arial;">Lihatlah seluruh muslim dunia</span><br /><span style="font-family: arial;">Bom telah menjadi teman akrab kita</span><br /><span style="font-family: arial;">Tertawa pada senjata yang mereka beli dari negara adidaya</span><br /><span style="font-family: arial;">Bangga dengan diplomasi yang ditawarkan</span><br /><span style="font-family: arial;">Tersenyum melihat kepingan mayat saudaranya</span><br /><span style="font-family: arial;">Kaku pada kata damai</span><br /><span style="font-family: arial;">Semua tak bergeming</span><br /><span style="font-family: arial;">Diam</span><br /><span style="font-family: arial;">Adalah kita</span><br /><br /><span style="font-family: arial;"></span><br /><br /><span style="font-family: arial; font-weight: bold;">Damai</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Kami telah damai</span><br /><span style="font-family: arial;">Sepenggal kata-kata itu spontan membuat tertawa meringkih</span><br /><span style="font-family: arial;">Secepat itukah</span><br /><span style="font-family: arial;">Atau ini perang yang diciptakan</span><br /><span style="font-family: arial;">Atau perang buatan</span><br /><span style="font-family: arial;">Tak apalah kataku</span><br /><span style="font-family: arial;">Mereka menikmatinya</span><br /><span style="font-family: arial;">Takut berubah menjadi berani</span><br /><span style="font-family: arial;">Lemah menjadi kuat</span><br /><span style="font-family: arial;">Bodoh menjadi pintar Cuai menjadi kreatif</span><br /><span style="font-family: arial;">Perang telah merubahnya</span><br /><span style="font-family: arial;">Atau malah sebaliknya</span><br /><span style="font-family: arial;">Ini perang serabutan</span><br /><span style="font-family: arial;">Tapi tetap perang</span><br /><span style="font-family: arial;">Batin tetap menatap jauh kedepan</span><br /><span style="font-family: arial;">Angan meratap pada mimpi</span><br /><span style="font-family: arial;">yang tak kunjung iba</span><br /><span style="font-family: arial;">Ya iba</span><br /><span style="font-family: arial;">Namun ada secerca harapan saat mentari mengantar malam</span><br /><span style="font-family: arial;">Mereka tersenyum</span><br /><span style="font-family: arial;">Aku mulailah mengerti</span><br /><br /><span style="font-family: arial;"></span><br /><span style="font-family: arial; font-weight: bold;">Secawan Empedu</span><br /><br /><span style="font-family: arial;">Tuangkan pada ku secawan empedu</span><br /><span style="font-family: arial;">Agar aku merasakan pahitnya asa mu</span><br /><span style="font-family: arial;">Sungguh keinginan ini</span><br /><span style="font-family: arial;">Mengenalmu seperti bumi mengintari matahari</span><br /><span style="font-family: arial;">Seperti bulan mengelilingi bumi</span><br /><span style="font-family: arial;">Selalu begitu</span><br /><span style="font-family: arial;">mau....</span><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-85320342431924645172009-08-03T04:22:00.000-07:002009-08-03T04:28:28.755-07:00Prima Dewi Arlusy<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1biFUEQl_RR0qCfWrhyphenhyphenApDLNE3bG5c330w1l2RLyGR1Ht3Ec-wxgjuRPUIKAtoKQkD-7oZce5byLeoHfMbzFSmNtaxf2ANyfE18O0RBINbLDggzcB7M9_KHCYmgfMBmlIk_DCJS3x_TxV/s1600-h/IMG_7164_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 214px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1biFUEQl_RR0qCfWrhyphenhyphenApDLNE3bG5c330w1l2RLyGR1Ht3Ec-wxgjuRPUIKAtoKQkD-7oZce5byLeoHfMbzFSmNtaxf2ANyfE18O0RBINbLDggzcB7M9_KHCYmgfMBmlIk_DCJS3x_TxV/s320/IMG_7164_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365697494769983922" border="0" /></a>Lahir dari pasangan Sarman Arlos dan Sulasmi gadis manis dan manja yang diberi nama Prima Dewi Arlusy. Tepatnya di Rengat Pada 17 Oktober 1989. Adik dari Riolis Bherida ini mengaku sangat mencintai Kebudayaan Melayu Riau. Itu sebabnya, ia sangat bersemangat mengikuti proses audisi yang diselenggarakan Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyaratan Universitas Riau beberapa waktu lalu.<br /></div><div style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><br />Akhirnya iapun terpilih masuk 16 besar yang akan diberangkatkan ketiga negara yakni Malaysia, Singapura, dan Thailand untuk mengikuti program hibah bersaing yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional (Dirjen Dikti) yang diberi nama “Muhibah Seni Budaya Melayu Riau: Melayu Sejati’’. Kakak kandung Sharla Nurcindy Septrindero ini mengaku mempunyai motto dalam hidupnya, ‘’Semakin banyak gagal, maka akan semakin dekat dengan keberhasilan’’.<br /><br />Wanita manis yang akrab disapa Dewi ini bercita-cita menjadi seoarang akademisi (dosen). Saat ini ia k</span><span style="font-size:100%;">uliah di Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau semester 4. Menjadi pendidik itu sebuah cita-cita yang mulia, katanya. Sepintar dan berkuasa apapun seseorang saat ini, itu semua berkat kerja keras seorang pendidik pada masa sebelumnya.<br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbcXfXCtvcLoqD1_OdY_mtGOKCCsP12Ge6LKNHd973WcCZsgpfVy1mlD0UTBtxkiIheBlI14LcwHligCyCWXQ3-fHAeNjv9Uz_uZail6TPzxBPxksaIQJ_jKCy-LSiSPX-t4LeaxvErjGA/s1600-h/IMG_7166_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 214px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbcXfXCtvcLoqD1_OdY_mtGOKCCsP12Ge6LKNHd973WcCZsgpfVy1mlD0UTBtxkiIheBlI14LcwHligCyCWXQ3-fHAeNjv9Uz_uZail6TPzxBPxksaIQJ_jKCy-LSiSPX-t4LeaxvErjGA/s320/IMG_7166_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365697083694684770" border="0" /></a><br /><span style="font-size:100%;">Dewi sangat m</span><span style="font-size:100%;">encintai tari, boneka, dan dunia modeling. Tak terhitung lagi boneka yang sudah dikoleksinya. Dan tak terhitung juga kali berapa dia menari. Sewaktu di SMA, ia bergabung dengan sangga</span><span style="font-size:100%;">r tari “Adelwis” di kota Rengat, Osis dan Pramuka. Saat ini Dewi bertekad serius latihan bersama Tim Muhibah. Selain itu wanita pemilik lengsung pipi ini, juga aktif diorganisasi keda</span><span style="font-size:100%;">erahan di Kabupaten Indragiri Hulu.<br /></span><br /><span style="font-size:78%;">Fotografer: Arza Aibonotika<br />Lokas: Kampus UR Gobah Pekanbaru<br />Narasi: www.puskalam.com</span><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-78210478766327803922009-08-02T23:25:00.001-07:002009-08-05T00:43:36.815-07:00Okta Fitriance<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzi0gPuaIl_eDgEQHfOGibbHoMihCelW-RB80IJzeTySYvzT2XdE304KnmT8UaLcAnnEd3jOOmzttv9hTe2YpLfgde0IFCCvLBDcz_Lmnu9uF71z0lfZlj6vjGLyOjAYZyJxb7o_YkT1Ei/s1600-h/IMG_7105_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 214px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzi0gPuaIl_eDgEQHfOGibbHoMihCelW-RB80IJzeTySYvzT2XdE304KnmT8UaLcAnnEd3jOOmzttv9hTe2YpLfgde0IFCCvLBDcz_Lmnu9uF71z0lfZlj6vjGLyOjAYZyJxb7o_YkT1Ei/s320/IMG_7105_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365629089230246434" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Gadis periang ini selalu tersenyum jika anda bertemu dengannya, namun bukan bearti ia selalu tersenyum tak karuan dengan siapa saja. Tapi yang jelas, dara mani</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">s kelahiran Pulau Batam 16 Oktober 1987 ini punya prinsip dengan siapa saja senyum itu diberikan! Salah satunya untuk orang-orang tersayang tutur Okta, begitu ia biasa disapa.</span></span><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Perempuan yang memiliki multi talenta ini lahir dari pasangan berbahagia Efridawati dan Nursal. Okta mengaku namanya cukup memiliki makna yang filosopi “Okta Fitrianche” Okta yang artinya dilahirkan di bulan Oktober, Fitri adalah yang suci (oktober yang suci). Namun ia mengaku lebih senang dipanggil Tata. Menjadi anak ke-3 dari 4 bersaudara merupakan kebahagiaan yang tiada tara baginya. </span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Ada abang, kakak, dan adik yang menyempurnakan kebahagiaan gadis berkerudung ini. Sekarang ia telah berumur 21 tahun, masa dimana kedewasaan telah bertengger dipundaknya, “tak ada kata untuk berm</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">ain lagi, kalau ingin meraih cita-cita”, ujar tegas. </span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Terlahir dan besar di lingkungan budaya Melayu, Tata mengaku sangat mencintai budaya leluhurnya ini. Karena itulah, ketika ia melihat pengumuman penerimaan peserta Muhibah Universitas Riau, Tata tanpa aling-aling langsung tancap gas mengikuti audisi Tim Muhibah UR. Alhamdulillah! desahnya lembut ketika dinyatakan lulus sebagai Tim Muhibah. </span></span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_dYvT_CFH5dmp-NPR7JRxU2kThyVSYvhy9hA-jIrfqOE2y7-IGAUJkEzSqWlMXMCcA96YcNqMhPCvxOG1nUjip66HPxo4t761FjNAYkoD7WhxF1v3xwfauvfpISts7Pqajb7TCl4_dTq0/s1600-h/IMG_7084_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 214px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_dYvT_CFH5dmp-NPR7JRxU2kThyVSYvhy9hA-jIrfqOE2y7-IGAUJkEzSqWlMXMCcA96YcNqMhPCvxOG1nUjip66HPxo4t761FjNAYkoD7WhxF1v3xwfauvfpISts7Pqajb7TCl4_dTq0/s320/IMG_7084_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365628947897617618" border="0" /></a><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Sehari-hari be</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">rkutat di Hubungan Internasional FISIP UR, Tata masih sempat meluangkan waktunya untuk mengukuti kegiatan di luar kampus menyalurkan bakat dan kemampuannya di dunia broadc</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">asting</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">, tepatnya di salah satu radio swasta di Pekanbaru CBS FM, selain penyiar ia juga seorang Progra</span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">m Director sekaligus merangkap menjadi Announcer.</span><span style="font-family:arial;"> </span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Ketika ditanya tentang cita-cita, gadis yang memiliki motto ‘Mencintai Seni Budaya karena saya sangat menghargai </span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">sebuah Karya Sastra’ ini mengaku ingin menjadi diplomat agar bisa membela kepentingan bangsa di mata dunia internasional.</span></span><br /><br />"Kalau bisa Duta Besar", akunya jujur dengan senyum yang selalu menyeruak dibibir mungilnya.<br /><br /><br /><br />Fotografer: Arza Aibonotika<br />Lokasi: Pekanbaru<br />Narasi: <a href="http://www.puskalam.com/">www.puskalam.com</a><br /><br /><br /><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-84754599451747305362009-08-02T23:15:00.001-07:002009-08-02T23:18:36.322-07:00Yora<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYx7UGw_5zAh8C_v1P0l_yB0-sOXaEkwexyJ7PlgrBvypHHhANtAT_UmQoTyYxe8NB4i649tkTW-msjx-R5YXqaZ8Yat6LoOQrxGf3FC6CGqyYfYYT9FCKP7F6KsnyZf4W24ekDJCrI5uo/s1600-h/IMG_7126_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYx7UGw_5zAh8C_v1P0l_yB0-sOXaEkwexyJ7PlgrBvypHHhANtAT_UmQoTyYxe8NB4i649tkTW-msjx-R5YXqaZ8Yat6LoOQrxGf3FC6CGqyYfYYT9FCKP7F6KsnyZf4W24ekDJCrI5uo/s320/IMG_7126_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365617681507423602" border="0" /></a><span style="font-family:arial;">Fotografer: Arza Aibonotika</span><br /><span style="font-family:arial;">Lokasi: Kampus UR Gobah Peka</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_FoNT8tB35l5VNKCksIJbzYMYk9LN8p6ExJYDpaZ_68ufyoeeuZPQdFDfovjdxUEdF_WL2BTPrir87oG8ryiDdRyZrr-zF8c9zND7xRMGNSTqGD8yjqlyhzK-mEnxvA4yqVE52nu6_Mlq/s1600-h/IMG_7120_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 214px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_FoNT8tB35l5VNKCksIJbzYMYk9LN8p6ExJYDpaZ_68ufyoeeuZPQdFDfovjdxUEdF_WL2BTPrir87oG8ryiDdRyZrr-zF8c9zND7xRMGNSTqGD8yjqlyhzK-mEnxvA4yqVE52nu6_Mlq/s320/IMG_7120_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365617299307071250" border="0" /></a><span style="font-family:arial;">nbaru</span><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwmJfJ_jmkJfADxIccfzXuMBkrm6fgmt_Deopx8zbDof__isBf1tCQHpe2dOtRaSj08mG0oXqqCr5ampeKiE8yjRRJ_uLTlGQtEVdaHpG2qqCPVIjEATs2mS1FCI7ENIymcCJ-iE3PyuYa/s1600-h/IMG_7124_ok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 214px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwmJfJ_jmkJfADxIccfzXuMBkrm6fgmt_Deopx8zbDof__isBf1tCQHpe2dOtRaSj08mG0oXqqCr5ampeKiE8yjRRJ_uLTlGQtEVdaHpG2qqCPVIjEATs2mS1FCI7ENIymcCJ-iE3PyuYa/s320/IMG_7124_ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365617544516136882" border="0" /></a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1885674003971369400.post-87494316855931704992009-07-25T05:07:00.000-07:002009-07-25T05:32:48.493-07:00Tim Muhibah Selesaikan Sesi Latihan Tari Zapin dan Joget Lambak<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoljd5hv3-qJY_4NN9Oqng_ENm5npDQKkkLYe1NhvWz4RuPaZh4zYEAf42F6SiKeEn9pjurQIyFnc8HLl8lZ0oKRjq1QzPmKxXHNAtF-Bu9aV-s0t3Jkij2-gsiQ3YQ74wD4dLWDZjT-nr/s1600-h/tari-muhibah.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 236px; height: 157px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoljd5hv3-qJY_4NN9Oqng_ENm5npDQKkkLYe1NhvWz4RuPaZh4zYEAf42F6SiKeEn9pjurQIyFnc8HLl8lZ0oKRjq1QzPmKxXHNAtF-Bu9aV-s0t3Jkij2-gsiQ3YQ74wD4dLWDZjT-nr/s320/tari-muhibah.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5362373480564113298" border="0" /></a>PEKANBARU (Puskalam)- Setelah Tim Muhibah menyelesaikan sesi latihan Pantun, Koba dan Kayat, Sabtu (25/7) Tim Muhibah menyelesaikan pula sesi latihan tari Zapin dan joget Lambak. “Tinggal lagi tari silat, dan akan rampung akhir Juli ini,” demikian Koordinator Teknis Latihan Amirullah menilai tentang perkembangan persiapan keberangkatan Tim Muhibah Seni Budaya Melayu Riau: The Real Malay, di pusat latihan Muhibah Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakan Universitas Riau Kampus Pattimura 9 Gobah Pekanbaru.<br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><br /></span></span><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Joget lambak yang akan dipentaskan di 3 negara sahabat, merupakan tari rakyat yang banyak disukai oleh banyak kalangan nelayan. Tari berkembang menjadi tari muda-mudi. Alat musik yang dipakai untuk mengiringi tarian ialah gendang, gong dan biola.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Tari Zapin Riau bagian lain yang akan dibawakan tampak juga sudah diselesaikan dengan baik oleh seluruh tim muhibah. “Hanya beberapa gerak lagi yang perlu pendalaman lebih,” jelas mantan ketua umum Teater Batra UR ini yakin. </span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Zapin sejenis irama atau rentak dalam seni musik tradisional. Menurut budayawan Riau UU Hamidy, zapin juga sejenis tarian rakyat orang Arab. Sewaktu orang Arab datang ke kawasan Asia Tenggara, mereka turut membawa kebudayaan Arab termasuk seni musik dan tarian. Tarian zapin dan rentak musik yang diperkenalkan kepada masyarakat rantau ini masih kekal hingga kini.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Seni musik tradisional Melayu, rentak zapin adalah satu rentak yang sangat digemari. Pada asalnya, rentak zapin adalah rentak yang digunakan untuk lagu-lagu yang berkaitan dengan keagamaan seperti lagu nasyid dan lagu yang menggunakan bahasa Arab. Kemudian ren¬tak ini disesuaikan pula dengan lagu dalam bahasa Melayu. Begitu juga dengan rentak zapin yang digunakan untuk mengiringi tarian. Sewaktu tarian zapin mula diperkenal¬kan kepada masyarakat Melayu Riau, tarian itu cuma ditarikan oleh orang lelaki sahaja. Pada masa itu gerak-geriknya agak keras dan kasar. T'etapi lama-kelamaan, tarian zapin dita¬rikan oleh penari perempuan dan gerak-gerinya telah banyak bertukar. Gerak-gerik sekarang banyak mencerminkan tingkah laku dan kesenian orang Melayu. “Ia bertukar menjadi gerak-gerik yang lembut dan bersopan santun,” tutur dosen UR yang pensium tahun lalu.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Dalam Atlas Kebudayaan Melayu Riau (2008) dan Ensiklopedia Sejarah dan Kebudayaan Melayu (1998), Rentak zapin menggunakan pukulan alat-alat dengan ketegasan yang keras dan nyata. Pada asalnya, rentak zapin ini cuma memerlukan gendang seperti tambur, meruas dan rebana kercing, tetapi kini telah ditambah de¬ngan serunai dan gambus. Rentak zapin tidak banyak menggunakan variasi, cuma yang nyata adalah temponya. Untuk lagu nyanyian, temponya adalah dari perla¬han ke sederhana. Tetapi apabila ia digunakan untuk tari¬an, tempo zapin biasanya rancak dan cergas. Rentak zapin pada masa kini berbentuk halus dan lembut dari segi pemukulan alat-alatnya. Ini terdapat dalam lagu-lagu modern yang berirama sentimental.</span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Tari Silat ialah silat Melayu Riau yang akan mewarnai pertunjukkan Oktober 2009 mendatang di Malaysia, Singapura dan Thailand. “Namun, untuk tari silat belum rampung,” jelas Amirullah. </span></span> <span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Tampak para peserta dengan antusias mengikuti prosesi latihan yang dilaksanakan tiga hari dalam seminggu tersebut. Latihan yang sudah berlangsung lebih kurang dua bulan lebih ini tidak terasa hampir telah merampungkan kelima genre yang akan dipertunjukkan yaitu koba, kayat, pantun, syair, dan tari. </span></span><br /><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Ketua/Penanggung jawab kegiatan, Elmustian Rahman pada akhir pertemuan tersebut menjelaskan semua peserta muhibah haruslah multitalenta dan menjadi “virus” Seni Budaya Riau yang akan disebarkan di masyarkat akademik di tiga negara tujuan muhibah. Sehingga Riau nantinya benar-benar menjadi tanah air kebudayaan Melayu. Dan semua peserta nanti dapat pula mengajarkan seni budaya Melayu kepada generasi berikutnya. “Akan lebih bagus di antara peserta nantinya mendirikan sanggar seni budaya Melayu Riau di Riau,” imbuh dosen FKIP UR ini. [amir-the real malay] </span></span> </div>Unknownnoreply@blogger.com0