Senin, 14 September 2009

Tim Muhibah Mudik Lebaran

Libur Lebih Awal


Pekanbaru (puskalam)—Tim Muhibah Seni Budaya Melayu Riau: Melayu Sejati (Visitation of the Riau Malay Art and Culture: the Real Malay) terhitung sejak Sabtu, 12 September lalu, sudah dinyatakan libur. Dan seluruh tim akan kembali hadir untuk melakukan latihan lanjutan pada Senin, 28 September mendatang. Tim diliburkan lebih awal, karena mengingat kendala-kendala yang akan dialami peserta saat mudik.

Mulai dari pemesanan tiket pulang kampung (pulkam), dan jauhnya jarak yang ditempuh peserta. Seperti yang tinggal di Daek Lingga, Bengkalis, Kepulauan Riau dan lainnya. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah jadwal latihan yang padat, latihan 5 kali dalam seminggu, sehingga peserta kelelahan. Sehingga dikhawatirkan akan menganggu kesehatan mereka.

Hal tersebut disampaikan Ketua/Penanggungjawab Muhibah Drs. Elmustian Rahman, MA, melalui Koordinator Prosesi Latihan Amirullah, S.Pd kepada Puskalam.com Minggu, (13/9) di Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan (P2KK) Universitas Riau. Amirullah menyampaikan libur lebih awal itu semata-semata hanya karena pertimbangan kelelahan peserta dan jarak kampung halaman tim muhibah.

‘’Begitulah kita sangat memperhatikan, keselamatan, kesehatan dan fisik tim agar selalu terjaga dengan baik. Walau puasa, mereka kemarin tetap latihan seperti biasa. Mendalami musik, gerak dan mencari inovasi-inovasi demi kesempurnaan pementasan Oktober mendatang di tiga negara, yakni Malaysia, Singapura dan Thailand.’’ Ujarnya.

Menurut pria berkulit gelap dan terlihat sangar itu, program hibah bersaing pemerintah pusat melalui Dirjen Dikti itu dapat terlaksana dengan baik hingga saat ini karena partisipasi seluruh tim dan semua pihak yang memberikan dukungannya secara ikhlas. Sekedar mengulas, UR adalah juara dua dari peserta yang dipilih atau hasil seleksi dari sekian ratus Perguruan Tinggi (PT) Non Seni yang ada di Indonesia yang juga ikut bersaing mendapatkan program bergengsi ini. Kita bebas memilih negara tujuan, dan kita menang itu disebabkan pusat melihat kita memiliki seal suatu yang berbeda dan lebih dari yang lainnya. ‘’Yakni kita memiliki the real Malay,’’. Ungkap pria eksotik itu.

Untuk selanjutnya, program ini dilaksanakan secara teknis oleh Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyaratan (P2KK) UR. Karena sejak awal memang usulan kunjungan ke berbagai negara tersebut dibuat dan diusulkan langsung oleh P2KK UR. Sejauh ini, presesi latihan untuk pertunjukan sudah hampir selesai. Hanya beberapa genre tinggal pematangan. Walaupun hasil dari dua pertunjukan besar, seperti di Riau Expo dan saat Buka Bersama Tim Muhibah di Hotel Pangeran beberapa waktu lalu masih kurang diberbagai sudut pementasan. Namun sudah cukup membanggakan. ‘’Kita bisa lihat senyum hangat dari setiap orang tua tim yang menghadiri buka bersama 8 September lalu,’’ ungkap Amir. (mir-the real Malay)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites