Sabtu, 25 Juli 2009

Tim Muhibah Selesaikan Sesi Latihan Tari Zapin dan Joget Lambak

PEKANBARU (Puskalam)- Setelah Tim Muhibah menyelesaikan sesi latihan Pantun, Koba dan Kayat, Sabtu (25/7) Tim Muhibah menyelesaikan pula sesi latihan tari Zapin dan joget Lambak. “Tinggal lagi tari silat, dan akan rampung akhir Juli ini,” demikian Koordinator Teknis Latihan Amirullah menilai tentang perkembangan persiapan keberangkatan Tim Muhibah Seni Budaya Melayu Riau: The Real Malay, di pusat latihan Muhibah Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakan Universitas Riau Kampus Pattimura 9 Gobah Pekanbaru.

Joget lambak yang akan dipentaskan di 3 negara sahabat, merupakan tari rakyat yang banyak disukai oleh banyak kalangan nelayan. Tari berkembang menjadi tari muda-mudi. Alat musik yang dipakai untuk mengiringi tarian ialah gendang, gong dan biola.

Tari Zapin Riau bagian lain yang akan dibawakan tampak juga sudah diselesaikan dengan baik oleh seluruh tim muhibah. “Hanya beberapa gerak lagi yang perlu pendalaman lebih,” jelas mantan ketua umum Teater Batra UR ini yakin.

Zapin sejenis irama atau rentak dalam seni musik tradisional. Menurut budayawan Riau UU Hamidy, zapin juga sejenis tarian rakyat orang Arab. Sewaktu orang Arab datang ke kawasan Asia Tenggara, mereka turut membawa kebudayaan Arab termasuk seni musik dan tarian. Tarian zapin dan rentak musik yang diperkenalkan kepada masyarakat rantau ini masih kekal hingga kini.

Seni musik tradisional Melayu, rentak zapin adalah satu rentak yang sangat digemari. Pada asalnya, rentak zapin adalah rentak yang digunakan untuk lagu-lagu yang berkaitan dengan keagamaan seperti lagu nasyid dan lagu yang menggunakan bahasa Arab. Kemudian ren¬tak ini disesuaikan pula dengan lagu dalam bahasa Melayu. Begitu juga dengan rentak zapin yang digunakan untuk mengiringi tarian. Sewaktu tarian zapin mula diperkenal¬kan kepada masyarakat Melayu Riau, tarian itu cuma ditarikan oleh orang lelaki sahaja. Pada masa itu gerak-geriknya agak keras dan kasar. T'etapi lama-kelamaan, tarian zapin dita¬rikan oleh penari perempuan dan gerak-gerinya telah banyak bertukar. Gerak-gerik sekarang banyak mencerminkan tingkah laku dan kesenian orang Melayu. “Ia bertukar menjadi gerak-gerik yang lembut dan bersopan santun,” tutur dosen UR yang pensium tahun lalu.

Dalam Atlas Kebudayaan Melayu Riau (2008) dan Ensiklopedia Sejarah dan Kebudayaan Melayu (1998), Rentak zapin menggunakan pukulan alat-alat dengan ketegasan yang keras dan nyata. Pada asalnya, rentak zapin ini cuma memerlukan gendang seperti tambur, meruas dan rebana kercing, tetapi kini telah ditambah de¬ngan serunai dan gambus. Rentak zapin tidak banyak menggunakan variasi, cuma yang nyata adalah temponya. Untuk lagu nyanyian, temponya adalah dari perla¬han ke sederhana. Tetapi apabila ia digunakan untuk tari¬an, tempo zapin biasanya rancak dan cergas. Rentak zapin pada masa kini berbentuk halus dan lembut dari segi pemukulan alat-alatnya. Ini terdapat dalam lagu-lagu modern yang berirama sentimental.

Tari Silat ialah silat Melayu Riau yang akan mewarnai pertunjukkan Oktober 2009 mendatang di Malaysia, Singapura dan Thailand. “Namun, untuk tari silat belum rampung,” jelas Amirullah. Tampak para peserta dengan antusias mengikuti prosesi latihan yang dilaksanakan tiga hari dalam seminggu tersebut. Latihan yang sudah berlangsung lebih kurang dua bulan lebih ini tidak terasa hampir telah merampungkan kelima genre yang akan dipertunjukkan yaitu koba, kayat, pantun, syair, dan tari.

Ketua/Penanggung jawab kegiatan, Elmustian Rahman pada akhir pertemuan tersebut menjelaskan semua peserta muhibah haruslah multitalenta dan menjadi “virus” Seni Budaya Riau yang akan disebarkan di masyarkat akademik di tiga negara tujuan muhibah. Sehingga Riau nantinya benar-benar menjadi tanah air kebudayaan Melayu. Dan semua peserta nanti dapat pula mengajarkan seni budaya Melayu kepada generasi berikutnya. “Akan lebih bagus di antara peserta nantinya mendirikan sanggar seni budaya Melayu Riau di Riau,” imbuh dosen FKIP UR ini. [amir-the real malay]

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites